Home Sumbagsel Gubernur Sumsel: Tolong, Serius Tangani Stunting

Gubernur Sumsel: Tolong, Serius Tangani Stunting

Palembang, Gatra.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, memberikan atensi khusus kepada seluruh bupati dan wali kota di wilayahnya untuk serius dalam penanganan stunting di daerahnya masing-masing.

Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Telaah Program Bangsa Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sumsel tahun 2022 yang digelar di Ballroom Hotel Aston Palembang, Rabu (2/11).

“Tolong betul kita semua sama-sama menyadari khususnya aparatur pemerintah harus bisa memberikan pernyuluhan dan membangun kesadaran pada masyarakat khususnya calon ibu,” ujarnya.

Berdasarkan hasil sensus tahun 2020, lanjutnya, prevalensi kasus stunting di Sumsel mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2019 sebesar 28,9 persen turun menjadi 24,8 persen pada tahun 2021. Karena itu, pemerintah provinsi setempat optimis Sumsel mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat turun sebesar 14 persen.

“Insya Allah, Sumsel siap dan semua pihak berkolaborasi dengan baik, kita bisa mencapai target tersebut,” katanya.

Selain itu, sambungnya, kalangan penyuluh kesehatan dan seluruh mitra hingga lembaga terkait yang ada di seluruh kabupaten dan kota dapat mempertajam kerja dalam memberikan pendampingan serta meliterasi bagi para calon ibu akan pentingnya pencegaan kasus stunting pada anak sejak dari dalam kandungan.

“Seorang calon ibu harus mempunyai kesadaran akan asupan gizi bagi janin dalam kandungan. Karena itu, dalam rapat ini para penyuluh harus menajamkan kesadaran yang dibangun termasuk kader Posyandu memberikan literasi dan pemahanan bagi para calon ibu,” ujarnya.

Menurutnya, Pemprov Sumsel juga terus berupaya secara maksimal mencapai target nasional dalam penurunan stunting tersebut. Pihaknya optimis target tersebut akan dicapai Sumsel karena daerah ini memiliki banyak sumber asupan makanan yang memehuni kebutuhan tubuh melalui kemandirian pangan.

“Kita ini sebagai daerah mandiri pangan jangan sampai angka stunting tetap tinggi. Kita harus tahu penyebabnya diantisipasi sejak dari diri mulai dari saat masih janin dalam kandungan. Kita harus terus berkolaborasi terkait persoalan stunting ini,” katanya.

Dikatakannya, stunting pun dapat dicegah sejak dini dengan kehamilan yang terencana. “Dari kehamilan yang terencana dan terjaga maka stunting bisa dicegah, dengan memperhatikan gizi makanan sang ibu dan janin yang dikandung,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Sumsel, Mediheryanto, mengatakan pelaksanaan rapat telaah tersebut didasari dengan amanah Peraturan Presiden (Perpres) no 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting di Indonesia dengan target 14 persen. Demikian pula setiap daerah di Sumsel telah ditetapkan targetnya dengan didukung dengan dana yang teah dialokasikan untuk percepatan penurunan stunting.

“Dalam pelaksanaan kegiatan hari ini kita didasari beberaa poin dan salah satu utamanya adalah Perpres 70 tahun 2021 tenyang penurunan stunting, di Sumsel sendiri setiap Kabupaten dan Kota telah ditetapkan targetnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, sambungnya, dalam rapat tersebut juga akan dilakukan evaluasi dan penyusunan program kegiatan kerja guna memperepat penurunan stunting di Sumsel. “Kita dapat mengevaluasi sejauh mana realisasi dari berbagai lemabaga terkait kinerja dalam mmenurunkan angka stunting ini,” katanya.

71