Home Internasional Dikukuhkan sebagai Doktor Honoris Causa PKNU Korsel, Puan Dedikasikan untuk Perempuan RI

Dikukuhkan sebagai Doktor Honoris Causa PKNU Korsel, Puan Dedikasikan untuk Perempuan RI

Jakarta, Gatra.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mendapat gelar Doktor Honoris Causa bidang Ilmu Politik dari Pukyong National University (PKNU), Korea Selatan. Ia mendedikasikan gelar tersebut untuk kepemimpinan perempuan Indonesia.

Pengukuhan Puan sebagai Doktor Honoris Causa digelar di College Theatre PKNU di Busan. Acara dimulai dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Korea Selatan. Selanjutnya, Dean of Academic Affairs PKNU membacakan sertifikat penobatan Puan sebagai Doctor Honoris Causa.

Dalam kesempatan itu, dibacakan juga hasil rapat komite akademik PKNU tentang alasan pemberian gelar Doktor Honoris Causa untuk Puan. Sertifikat kemudian diserahkan oleh Presiden PKNU kepada Puan.

Baca Juga: Puan Sempat Ragu dan Berat Terima Gelar Doktor HC Undip

Setelah memberikan sertifikat, Rektor PKNU, Prof. Jang Young-soo, memakaikan selendang dan toga kepada Puan. Puan menerima buket bunga dari 2 mahasiswa PKNU, yakni asal Indonesia dan Korea.

Jang Young-soo menyampaikan, hubungan Indonesia dan Korea Selatan tidak bisa terlepas dari kontribusi Puan dan keluarganya.

“Ibu Puan pemimpin siap pakai yang punya nilai-nilai kepemimpiman yang diperlukan bagi Indonesia yang berkesinambungan dari generasi sebelumnya,” kata Prof Jang di University Theater Pukyong National University, Senin (7/11).

“Saya berharap Ibu Puan Maharani menjadi pemimpin hebat bagi Indonesia,” imbuhnya.

Dalam sambutannya, Puan mengucapkan terima kasih atas anugerah gelar kehormatan dari PKNU, mengingat PKNU adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Korea Selatan dan di dunia.

“Sungguh merupakan suatu kehormatan yang begitu membanggakan dan membahagiakan bukan saja bagi saya, tetapi juga bagi keluarga besar kami, khususnya Ibu kami, Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri,” ungkap Puan.

Untuk diketahui, hubungan keluarga Puan dengan Korea Selatan sudah terjalin erat sejak era Presiden RI pertama, Soekarno yang merupakan kakek Puan. Kehangatan hubungan tersebut dilanjutkan oleh Megawati, terutama saat ia menjadi Presiden Indonesia, hingga saat ini.

Megawati mendapat anugerah gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) dan gelar Doktor Honoris Causa dari beberapa universitas di Korea. Megawati juga pernah menjadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian.

“Doktor Kehormatan dari Universitas Pukyong merupakan penghargaan tidak saja bagi saya, namun juga bagi kepemimpinan perempuan di Indonesia, bagi kontribusi DPR bagi pembangunan Indonesia, dan bagi eratnya hubungan kedua negara,” sebut Puan.

Oleh karena itu, Puan secara khusus berterima kasih kepada Rektor, Dewan Senat Guru Besar, dan segenap Sivitas Akademika PKNU atas kepercayaan intelektual dan anugerah Doktor Honoris Causa untuknya.

“Saya menyadari bahwa tanggung jawab saya akan menjadi semakin besar. Dan kiranya saya mendapatkan dukungan doa hadirin sekalian, agar senantiasa diberikan kemudahan dalam mengemban tanggung jawab yang besar ini,” ungkap mantan Menko PMK itu.

“Suatu kehormatan bagi saya menjadi bagian dari PKNU. Saya akan menjadi alumni PKNU. Sebagai alumni, saya akan berusaha memperkuat hubungan Korea Selatan, bukan hanya dalam hal pendidikan tapi juga hubungan antarnegara,” tambah Puan.

Baca Juga: Ini Alasan Puan Bersedia Terima Gelar Doktor HC Undip

PKNU memberikan gelar Doktor Honoris Causa hanya kepada sejumlah kecil tokoh penting yang diakui secara sosial dan nasional. Salah satunya kepada mantan Presiden Korea, Park Geun-hye saat menjadi Ketua Partai politik.

Adapun alasan PKNU memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Puan adalah karena kinerjanya yang dinilai menghadirkan arah pembangunan masa depan yang menjanjikan bagi Indonesia.

Selain itu, Puan dianggap telah mendorong perempuan Indonesia untuk berpartisipasi dalam tren global kesetaraan gender, dan menunjukkan kepemimpinan baru di seluruh Asia.

240