Home Gaya Hidup Meski Resesi, Ini Dia Pilihan Kamu Buat Cari Cuan

Meski Resesi, Ini Dia Pilihan Kamu Buat Cari Cuan

Jakarta, Gatra.com- Ekonomi global dihantui resesi, inflasi melonjak seiring dengan berlangsungnya perang Rusia dan Ukraina. Meski demikian, menurut Senior Fundamental Analyst Didimax, Reza Aswin bukan berarti kondisi ini membuat Anda tidak berinvestasi, sebab inilah saatnya untuk memilih aset trading yang bersifat safe haven seperti, logam mulia dan forex.

“Ada baiknya pilih Emas dan perak dikenal memiliki nilai yang lebih aman di tengah kondisi pasar global yang dinamis. Logam mulia dinilai sangat menguntungkan karena tahan terhadap inflasi, memiliki likuiditas tinggi, dan memiliki nilai yang universal. Sementara dolar AS masih menjadi patokan untuk mengukur valuasi di pasar finansial dan mata uang cadangan di banyak negara,” kata Reza dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/11).

Walaupun kondisi pasar di tengah ketidakpastian, penting bagi trader untuk memiliki portofolio trading yang terdiversifikasi agar meminimalisir risiko tak terduga. Menurut Reza, di Didimax terdapat berbagai pilihan aset safe haven yang dapat Anda perdagangkan. Baca juga:  Trading Forex Bisnis Menjanjikan

“Sebagai pelopor perdagangan pasar berjangka di Indonesia, Didimax sudah terjamin legalitasnya di bawah pengawasan Bappebti dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia,” ungkap dia.

Reza menjelaskan, signal akan terjadinya resesi global terlihat dari adanya kurva imbal hasil terbalik atau inverted curve yields negara Amerika Serikat. Dimana imbal hasil obligasi jangka pendek Amerika Serikat lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan imbal hasil obligasi jangka panjangnya.

“Walaupun tidak selalu kurva ini menunjukan terjadinya resesi tetapi banyak pengamat ekonomi mempercayai bahwa kurva imbal hasil terbalik obligasi Amerika Serikat ini akan membawa negara tersebut kedalam resesi setidaknya 14 – 17 bulan kedepan dari awal terjadinya inverted curve yields,” jelas Reza. Baca juga: Mau Belajar Trading Forex? Ikuti Enam Langkah dari Didimax Ini:

Menurut dia, setidaknya pertengahan sampai akhir tahun 2023 Amerika Serikat akan mengalami resesi atau perlambatan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi negatif itu setidaknya berlangsung dalam dua kuartal kedepan. 

Untuk Indonesia, sampai saat ini masih menunjukan pertumbuhan ekonomi cukup baik dimana GDP Indonesia masih berada pada area positif, yaitu pada kuartal kedua ini mencapai 3,72% dari – 0,95. Data pengangguran menurun dari 6,49% menjadi 5,83%. Penjualan Retail meningkat dari -3,1% menjadi 0,8%.

“Data data ini menunjukan bahwa Indonesia sampai saat ini masih mampu bertahan dari keadaan ekonomi global yang mulai melemah. Untuk kedepannya keadaan ini tentunya akan terpengaruh sangat signifikan apabila di tahun depan terjadi resesi global karena akan sangat mempengaruhi angka ekspor dan impor Indonesia,” jelas dia. Baca juga: Pelaku Industri Kripto Sambut Baik Rencana Regulasi Aset Kripto​​​​​​​

Sehingga kebijakan moneter dan fiskal Indonesia kedepannya akan sangat menentukan apakah Indonesia akan terseret kedalam resesi atau justru menjadi negara paling aman bagi para investor didunia, karena pertumbuhan ekonomi yang sangat stabil.

105