Home Teknologi DELOS Fokus pada Inovasi Budidaya Tambak Udang dari Hulu ke Hilir

DELOS Fokus pada Inovasi Budidaya Tambak Udang dari Hulu ke Hilir

Jakarta, Gatra.com - Perusahaan aquatech modernisasi industri akuakultur Indonesia, DELOS terus menerapkan inovasi teknologi, khususnya untuk budidaya tambak udang. Pada awal November ini, DELOS resmi meluncurkan aplikasi AquaHero. Aplikasi canggih tersebut menawarkan kemudahan pemantauan kondisi tambak menyeluruh berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dipersonalisasi.

Kehadiran AquaHero membantu para petambak untuk memonitoring dan meningkatkan produktivitas tambak mereka melalui fitur-fitur yang ada di dalamnya. CPO DELOS, Benyamin Indra Prawira mengatakan, AquaHero menjadi perangkat yang tersambung langsung ke petambak sehingga tim supervisi bisa memastikan kondisi kualitas air di tambak udang.

Teknologi real-time tersebut sangat membantu manajemen operasi dalam tindakan pengambilan keputusan. “Selain itu, kita juga punya teman teman di lapangan yang bisa bantu memantau kondisi tambak. Kita juga gunakan eksperimen data-data yang dimasukkan untuk nantinya disesuaikan dan bisa mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan hasil produksi udang di tambak,” ujar Benyamin Indra Prawira.

CEO DELOS, Guntur Mallarangeng menambahkan, terdapat sejumlah terobosan yang dilakukan DELOS untuk meningkatkan bisnis di bidang tambak udang. Salah satunya dengan menggandeng Shrimp Club Indonesia (SCI) sebagai organisasi tempat bernaungnya pembudidaya udang di Indonesia.

Selain itu, untuk mengembangkan SDM dan ekosistem wirausaha di bidang tambak udang, perusahaan menggagas DELOS Maritime Institute (DMI). Program DMI berjalan setiap tahun berkolaborasi dengan kampus IPB untuk melatih lulusan untuk menjadi ahli, officer, hingga supervisi yang dapat memberikan pendampingan dan pelatihan ke petambak.

“Biasanya kita berikan program magang di tambak itu satu siklus sekitar 90 hari. Kemarin kita menerima 15 orang untuk belajar di DELOS Maritime Institute,” kata Guntur Mallarangeng.

Sementara dari sisi teknis, keberadaan AquaHero akan mendukung proses produksi dan rantai pasok udang dari hulu ke hilir. Misalnya, aplikasi akan membantu pengguna untuk melakukan komparasi fisik tambak udang serta memudahkan pengambilan keputusan untuk pemilihan pakan pada benur udang yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas.

“Nanti kita bantu mitra menghitung dan mencari formulasi [kebijakan] yang tepat. Misalnya, pakan terbaik mana yang paling pas karena benur juga sesuai kondisi tambak masing masing,” katanya.

Ke depannya, DELOS juga akan menggenjot hilirisasi dengan meningkatkan nilai tambah dari hasil panen tambak udang sehingga layak ekspor dan punya pasar yang mendunia. “Intinya kita ingin memajukan budidaya perikanan di Indonesia menjadi nomor satu di dunia apalagi kita karena negara kita kan sebagian besar laut (maritim). Jadi, kita harus kuat di sektor budidaya,” pungkas Guntur.

812