Home Kebencanaan Marak Penambangan Picu Banjir di Kaliwungu, 3 Hari Belum Surut

Marak Penambangan Picu Banjir di Kaliwungu, 3 Hari Belum Surut

Kendal, Gatra.com - Rapat koordinasi pengamanan wilayah yang digelar Kesbangpol Kendal di aula Balaidesa Karangtengah, Selasa (8/11/2022), salah satunya fokus membicarakan bencana banjir yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Kaliwungu, Kendal.  

Dalam rakor tersebut, Sekda Kendal Sugiyono menyebut, banjir yang melanda wilayah Kaliwungu salah satunya disebabkan adanya ulah nakal oknum penambang galian c.

Sugiyono tak membantah jika banjir yang terjadi di Kaliwungu kerap terjadi dalam setiap tahunnya. Tahun lalu, banjir di Kaliwungu terjadi di sekitar Pasar Gladak. Hal itu langsung ditindaklanjuti pihaknya dengan melakukan pengerukan sendimentasi Kali Aji.

"Tahun ini terjadi hampir merata mulai dari Desa Sumberejo sampai Desa Sarirejo. Di Sumberejo banjir salah satunya disebabkan karena pendangkalan sungai. Ini gara-gara apa? Ya, karena penambangan," kata Sugiyono.

Meski tak menampik banjir juga disebabkan akibat menumpuknya sampah yang ada di dua sungai yang ada di Desa Sumberejo, namun dirinya menyebut penambang di daerah tersebut kurang memperhatikan avour-avour yang ada.

"Menambang itu boleh, tapi harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi Amdal," ungkap dia.

Dia juga membeberkan, tahun lalu saat dirinya masih menjabat sebagai Kepala PUPR Kendal sudah pernah meminta penambang di lokasi itu untuk mengeruk sendimentasi di Sungai Sat Sumberejo.

Sugiyono juga membeberkan banjir yang kembali terjadi di wilayah Pasar Gladak dan Desa Kutoharjo. Menurutnya, banjir di daerah tersebut disebabkan luapan sungai yang ada di tengah pemukiman warga.

Pihaknya mengaku kesulitan untuk melakukan pengerukan di wilayah tersebut, karena alat berat tidak bisa menjangkau. Meski demikian pihaknya melakukan langkah lain dengan mewacanakan pengerukan secara manual melalui sebuah kegiatan padat karya.

"Banjir lainnya juga terjadi di Desa Proto yang berada di sebelah Selatan Pasar Gladak. Nah, di situ juga banyak penambang. Ada penambang yang kurang memperhatikan avour-avour dan mengeruknya, sehingga terjadilah banjir," kata Sugiyono.

Hingga memasuki hari ketiga, banjir juga masih menggenangi wilayah Pasar Pagi Kaliwungu ke Utara. Banjir ini disebabkan karena adanya penyumbatan di saluran yang ada di Jalan Arteri Kaliwungu.

Hal itu dibenarkan Camat Kaliwungu, Nung Tubeno. Dia mengatakan, hingga hari ketiga, banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Desa Krajan Kulon, Sarirejo dan sebagian lagi masuk Desa Karangtengah.

"Yang terpenting dari kami terus mengupayakan terpenuhinya kebutuhan pokok warga terdampak dengan mendirikan dapur umum," kata dia.

Terkait tersumbatnya gorong-gorong di Jalan Arteri hingga menyebabkan banjir tak kunjung surut, dia mengaku langsung melakukan penanganan dengan mengeruk sampah dan lumpur yang menyumbat. Langkah ini dilakukan Pemerintah Kecamatan Kaliwungu bekerjasama dengan pihak Kawasan Industri Kendal.

428