Home Ekonomi Berkah Akhir Pekan, Rupiah Menguat Tajam ke Level Rp15.495 per Dolar AS

Berkah Akhir Pekan, Rupiah Menguat Tajam ke Level Rp15.495 per Dolar AS

Jakarta, Gatra.com - Perdagangan akhir pekan, nilai tukar Rupiah menguat tajam mencapai 198 poin ke level Rp15.495 per Dolar Amerika Serikat (AS). Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan Rupiah yang signifikan hari ini disebabkan oleh pelemahan indeks Dolar AS ke posisi terendah selama dua bulan terakhir. Pelemahan Dolar AS diiringi oleh kabar inflasi AS mereda lebih dari yang diharapkan.

"Data pada hari Kamis menunjukkan inflasi IHK AS tumbuh 7,7% pada Oktober, laju paling lambat dalam 9 bulan," kata Ibrahim dalam keterangannya, Jumat (11/11).

Baca JugaAwal Pekan Rupiah Menguat Beriringan Kinerja Ekonomi Kuartal III 2022 Kian Gemilang

Capain inflasi yang lebih rendah, kata Ibrahim, dipandang upaya The Fed beberapa waktu belakangan dengan menaikkan suku bunga terbukti mampu menurunkan inflasi. Kini diprediksi The Fed akan mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan.

Perlambatan kenaikan suku bunga acuan The Fed dinilai sebagai upaya menghindari kerusakan ekonomi. Kendati, Ibrahim menyebut inflasi AS masih jauh di atas target 2% Fed. "Bank sentral tidak mungkin menghentikan siklus kenaikannya dalam waktu dekat," terangnya.

Di dalam negeri, Ibrahim mengatakan pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal IV tahun 2022 bakal sedikit mengalami moderasi. Hal itu mengingat adanya siklus perekonomian yang biasanya melambat di akhir tahun serta high base effect di kuartal IV 2021.

Baca JugaRupiah Awal November 2022 Terpuruk ke Level Rp15.627 per Dolar AS

Kendati, menurut dia, pemerintah RI tetap optimistis memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2022 di kisaran 5-5,3 %. Ia pun memaparkan, optimisme tersebut muncul lantara ada landasan objektif seperti indikator ekonomi makro yang terus menguat, implementasi berbagai kebijakan yang cukup efektif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, pengelolaan APBN yang pruden, responsif dan efektif sebagai instrumen countercyclical sekaligus sebagai peredam gejolak, sehingga keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional dapat terus dijaga.

"Intervensi kebijakan pemerintah dilakukan baik dari sisi supply melalui berbagai insentif fiskal dan dukungan pembiayaan," imbuhnya. Adapun pada perdagangan Senin pekan depan, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.460 - Rp15.540 per Dolar AS.

75