Home Ekonomi Dapat Dana US$20 miliar, Indonesia Siap Pensiun Dini PLTU Batubara

Dapat Dana US$20 miliar, Indonesia Siap Pensiun Dini PLTU Batubara

Nusa Dua, Gatra.com- Untuk mendukung transisi energi dan dalam rangka mencapai net zero emissions (NZE) di tanah air, Indonesia mendapatkan pendanaan melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar US$20 miliar.

Komitmen ini didapat dari Amerika Serikat, Jepang, Bank Dunia, serta Asian Development Bank (ADB), dan Climate Investment Funds. Di Indonesia, program ini akan dimobilisasi oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

"Kemitraan penting ini mendukung ambisi target perubahan iklim yang terukur yang didukung investasi dari partner internasional kita termasuk pembiayaan publik dan swasta sebesar US$20 miliar dalam tiga sampai lima tahun ke depan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan  dalam konferensi persnya, Selasa (15/11).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan (Gatra/Adi Wijaya)

Skema pendanaan JETP terdiri atas USD 10 miliar yang berasal dari pendanaan publik berupa pinjaman lunak dan hibah dan USD 10 miliar lainnya berasal dari pendanaan swasta yang dikoordinatori oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).  GFANZ terdiri atas  Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, and Standard Chartered.

JETP akan dimanfaatkan untuk mendorong pemensiunan dini PLTU batu bara di Indonesia serta investasi di teknologi dan industri energi terbarukan. Mengenai detail PLTU mana yang akan dipensiunkan dini melalui skema JETP ini, Luhut menyebut masih akan dirampungkan dalam enam bulan mendatang. 

Pemerintah Indonesia, pada sisi lain, juga telah secara resmi meluncurkan Mekanisme Transisi Energi (ETM) Country Platform di Bali, Senin (14/11). Ini sebagai bagian dari mekanisme pembiayaan yang dapat mempercepat transisi energi salah satunya melalui pensiun dini PLTU yang berbasis batu bara.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani pada acara peluncuran menyampaikan, Mekanisme ETM Country Platform itu merupakan bentuk kesiapan Indonesia, baik dari sisi kelembagaan dan regulasi dalam menghimpun investasi untuk transisi energi.

“Kami berharap, (ETM Country Platform) dapat meyakinkan komunitas internasional bahwa kami memiliki platform yang kredibel,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberi sambutan pada acara peluncuran.

Menurutnya, Indonesia melalui ETM Country Platform telah mengalokasikan 500 juta dolar AS dana konsesi sehingga diharapkan dapat menarik investasi sampai US$4 miliar untuk mempercepat pensiun dini beberapa PLTU (coal power plant) dengan kapasitas total 2 Gigawatt.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform, sebuah bentuk koordinasi utama dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil dan terjangkau di Indonesia untuk sektor energi. (GATRA/Dok Presidensi G20 Indonesia)
 

Pengumuman ETM Country Platform Indonesia berlangsung pada acara yang sama di mana ABD menandatangani MOU dengan PT PLN, Cirebon Electric Power, and the Indonesian Investment Authority (INA) untuk memulai diskusi terkait percepatan penghentian Cirebon-1, pembangkit listrik tenaga batu bara 660 megawatt di Jawa Barat. INA tengah mengerjakan sebuah alur dari potensi transaksi sektor swasta sebanyak 1,5 GW, termasuk Cirebon-1.

“Rencana itu dapat mengurangi 50 juta ton emisi karbon pada 2030 atau 160 juta ton emisi karbon pada 2040,” ungkap Sri Mulyani.

Sebelumnya, PT SMI dan PT PLN juga menandatangani MOU untuk mengembangkan skema pembiayaan dan investasi sehubungan dengan transisi energi dari pembangkit listik tenaga batu bara yang dilakukan PLN sebagai pemangku kepentingan utama dari ETM.

“Kolaborasi antara PT SMI dengan mitra strategis kami menandai perjalanan PT SMI sebagai ETM Country Platform Manager di Indonesia,” kata Presiden Direktur PT SMI, Edwin Syahruzad. 

PT SMI dan PT PLN akan memulai diskusi untuk implementasi transisi energi dari 1,68 GW pembangkit listrik tenaga batu bara milik PLN di mana mendapatkan biaya modal yang paling kompetitif menjadi faktor kunci keberhasilan implementasi tersebut.

“PT SMI berkomitmen untuk bekerja dengan semua mitra kami dan pemerintah untuk memenuhi semua aspek transisi yang dibutuhkan setiap mitra menuju transisi energi yang adil dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia,” jelas Edwin

278