Home Politik Di Survei IPI, Masyarakat Percaya G20 Bisa Perkuat Posisi Indonesia

Di Survei IPI, Masyarakat Percaya G20 Bisa Perkuat Posisi Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menemukan fakta baru pada penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Peneliti utama IPI, Kennedy Muslim mengatakan, setelah dilakukan survei, mayoritas masyarakat percaya bahwa KTT G20 bisa memperkuat posisi dan pengaruh Indonesia dalam komunitas global.

KTT G20 berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali. Sebanyak 17 kepala negara ekonomi utama dunia hadir, seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Keberhasilan penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia kali ini dipandang sangat positif akan memperkuat pengaruh Indonesia dalam hubungan negara-negara di dunia. Sekitar 53% cukup percaya dan 34,4% lainnya sangat percaya. Totalnya 87,4% percaya,” kata Kennedy dalam keterangannya, Rabu (16/11).

Kennedy mengungkapkan, optimisme masyarakat sangat positif terkait isu tersebut di setiap kelompok demografi, wilayah dan basis Pemilih 2019. Bahkan, survei menyebukan bahwa sekitar 45,8% warga nasional mengetahui soal Indonesia yang menjadi tuan rumah dalam KTT G20.

“Tingkat pengetahuan warga terutama lebih tinggi pada kelompok laki-laki, relatif merata pada kelompok usia, kelompok dengan pendidikan dan pendapatan yang semakin tinggi, terutama orang perkotaan, dan selain di wilayah Bali. Awareness warga juga tinggi, kecuali wilayah Jawa Timur dan Banten, di mana tingkat pengetahuannya masing-masing kurang dari 40%,” jelas Kennedy.

Kennedy menyebutkan, tingkat pengetahuan cenderung lebih tinggi pada basis pemilu 2019, baik pada pemilih partai maupun pemilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 2019.

“Ini mengindikasikan bahwa kelompok partisan cenderung lebih intens mengikuti informasi-informasi penting terkait masalah sosial, ekonomi, politik dan pemerintahan,” ungkapnya.

Survei IPI dilakukan pada rentang 7-12 November 2022, menggunakan metode random digit dialing (RDD). RDD merupakan teknik pemilihan sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Adapun target populasi merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon seluler. Di dalam populasi nasional, ada sekitar 83 % yang memenuhi kriteria tersebut.

Jumlah sampel sebanyak 1.207 responden, didapat melalui proses pembangkitan nomor seluler secara acak dan proporsional dari setiap provinsi, tervalidasi, dan berhasil diwawancarai. Dengan asumsi simpel random sampling, margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

90