Home Nasional Penemuan Rel Trem Zaman Belanda di Area Konstruksi, Ini yang Bakal dilakuin MRT Jakarta

Penemuan Rel Trem Zaman Belanda di Area Konstruksi, Ini yang Bakal dilakuin MRT Jakarta

Jakarta, Gatra.com – Lintasan trem listrik zaman kolonial Belanda ditemukan pada area proyek pembangunan MRT tahap 2A (CP02) di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

Arekolog Charunia Arni mengatakan, rel trem listrik itu diduga aktif digunakan sekitar tahun 1934. Sebelum ada lintasan trem listrik itu, lokasi tersebut digunakan sebagai lintasan trem uap. Baru pada 1960–1963, lintasan trem listrik itu resmi berhenti beroperasi di Jakarta. Rel trem listrik itu diketahui diimpor dari Jerman oleh Belanda.

"Digunakan tahun 1934, saat itu trem uap sudah tidak ada lagi, semuanya digantikan trem listrik," ungkap Arni saat ditemui lokasi penemuan lintasan trem listrik di dekat Halte Transjakarta Harmoni, Rabu (16/11).

Baca Juga: Keren! MRT Jakarta Kini Siapkan Stasiun Pengisian Daya Dari Panel Surya

Menurutnya, setiap rel trem yang tertimbun tanah dan terganggu dengan pengerjaan proyek MRT akan dipindahkan dan diamankan. Sedang untuk lintasan trem yang tidak terdampak konstruksi MRT, akan tetap berada di dalam tanah.

Mengingat lintasan trem listrik zaman Belanda ini tidak dipasang pada permukaan yang sama tinggi, maka semakin ke arah Kota Tua, lintasan trem listrik semakin tertimbun dalam dari permukaan jalan aspal. Di kawasan Harmoni, posisi rel trem tertimbun sekitar 27 sentimeter dari permukaan jalan. Sedangkan di kawasan Glodok dan Mangga Besar, rel trem listrik diperkirakan tertimbun sekitar 1 meter di bawah permukaan jalan.

Penampakan lintasan trem zaman Belanda di proyek MRT Fase 2A di Harmoni. (GATRA/Dwi Rachmawati)

Adapun dia menyebut bahwa rel trem listrik yang ditemukan di kawasan proyek MRT CP202 ini termasuk bagian dari objek diduga cagar budaya (ODCB). Nantinya, MRT Jakarta akan meminta beberapa bagian rel trem ini untuk dijadikan monumen atau pajangan bersejarah di stasiun MRT Kota Tua.

"Sebagian akan dipajang di stasiun MRT Kota nantinya, kira-kira 4-5 tahun lagi," ucapnya.

Mengenai proses pemindahan ODCB tersebut, Charunia menuturkan bahwa masing-masing bagian atau sambungan rel trem listrik zaman Belanda itu akan disimpan sementara di Jelambar, Jakarta Barat.

"Proses penanganan rel ini sudah sesuai dengan ketentuan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya," sebutnya.

Selain disimpan sebagai koleksi ODCB, ia menyebut sebagian rel trem listrik itu akan dikirim ke beberapa universitas untuk dijadikan bahan studi. "Ini sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat, ini kami menyelamatkan peninggalan sejarah," imbuhnya.

Lintasan trem zaman Belanda di proyek MRT Fase 2A di Harmoni. (GATRA/Dwi Rachmawati)

Sebelumnya, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, menyebut terdapat 6 titik ekskavasi ditemukannya rel trem di area pembangunan CP202 dari total 8 titik ekskavasi yang dilakukan, yaitu di area pembangunan Stasiun Harmoni sebanyak 2 dari 3 titik, area pembangunan Stasiun Sawah besar 2 titik, dan area pembangunan Stasiun Mangga Besar 2 dari 3 titik.

Baca Juga: Pendanaan Proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Diupayakan Tak Sentuh APBN

Adapun komponen lintasan trem listrik ini terdiri dari batang rel, lempengan penyambung batang rel, bantalan rel yang terbuat dari kayu dan baja, baut dan sekrup, serta penambat rel dan batuan ballas.

"Secara total, terdapat lebih kurang 118 span rel atau sepanjang 1,4 km yang akan direlokasi dan dilestarikan dengan baik," kata Silvia dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

397