Home Gaya Hidup Nyelamatang Gumi, Cara Petani Lombok Barat Hormati Alam

Nyelamatang Gumi, Cara Petani Lombok Barat Hormati Alam

Lombok Barat, Gatra.com - Lombok Barat memiliki tradisi unik untuk mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih di muka bumi. Ritual yang dihelat di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), NTB ini telah menjadi tradisi tahunan yang nyaris tak pernah dilewatkan.

Dalam keterangannya Ketua Kelompok Tani Desa Kebon Ayu, H Abdullah Fahri, Kamis (17/11) mengungkapkan, ritual “nyelametang gumi”,   adalah memanjatkan doa lewat ritual adat dan agama sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah serta memulai bercocok tanam kembali. Ia mengungkapkan, kemakmuran hanya akan bisa tercipta jika manusia dan alam saling menghormati sebagaimana perintah Tuhan. Jika tak bisa diwujudkan, maka bencana demi menjadi siling berganti berdatangan.

” Nyelametang gumi” adalah ritual tahunan warga setempat yang sebagian besar adalah petani yang rutin digelar sejak puluhan tahun silam. Apalagi Desa Kebon Ayu sudah setahun belakangan dinobatkan sebagai desa wisata di NTB,” kata Fachri.

Ditambahkan Fahri, di lokasi, para petani memanjatkan zikir dan doa. Ada juga ritual memotong ayam sebagai simbol persembahan kepada alam. Setelah itu dilanjutkan dengan makan bersama. Pagi hari sebelum acara inti, ada acara “tujak ragi beleq”.

Ini memang sepenuhnya gawe para petani. Setelah sekian waktu bergelut di sawah, mereka menyisihkan waktu untuk berkumpul untuk berterima kasih kepada alam.  ”Ini semacam kita permisi kepada alam. Setelah ritual ini, baru kita mulai bercocok tanam,” kata Fahri.

558