Home Regional Bantuan Tak Cair, Ratusan Warga Bingung Bayar Material, Rumah Terlanjur Dibongkar

Bantuan Tak Cair, Ratusan Warga Bingung Bayar Material, Rumah Terlanjur Dibongkar

Purworejo, Gatra.com - Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabuputen Purworejo, Jawa Tengah, tahun 2022 tak dapat dicairkan. Pasalnya ada perubahan peraturan adminstrasi kelengkapan proposal Peraturan Bupati (Perbup) yang tiba-tiba terbit pada bulan yang sama dengan pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Dalam Perbup terbaru yang terbit pada Bulan Juli 2022, pengajuan proposal penerima RTLH adalah perorangan, sebelumnya kelompok masyarakat (pokmas). Pihak desa pun telah mengubah proposal, namun ternyata tenggat waktunya tetap tidak bisa selesai. Ada 398 rumah kategori RTLH yang mendapat bantuan, jika dikali Rp15 juta, maka total biaya yang harus dicairkan sebanyak Rp5, 97 M.

Anehnya, pada  Oktober ada perintah pengerjaan perbaikan/pembongkaran rumah warga yang menerima RTLH dari pegawai Perkimtan di Whats App Grup (WAG). Permasalahan ini pun berlarut-larut karena warga sudah terlanjur mengerjakannya, mereka juga bingung jika nantinya ditagih oleh toko material bangunan. Tak juga ada solusi, perwakilan Persatuan Kades dan Lurah Kabupaten Purworejo Polosoro, PPDI serta masyarakat penerima RTLH mendatangi kantor bupati, Kamis (17/11/2022). Sayangnya, Bupati Agus Bastian dan Sekda Said Romadhon sedang dinas luar sehingga mereka ditemui oleh Asisten 1 Sekda, Bambang Susilo, Kepala Dinas Perkimtan Eko Paskiyanto dan Kepala Kesbangpolinmas Agus Widyanto.

"Mengapa warga penerima RTLH berani mengerjakan perbaikan rumah, karena ada perintah dari pegawai Dinperkimtan berinisial A melalui WAG tanggal 6 Oktober 2022. Kemudian tanggal 9 November ada surat dari Dinas Perkimtan bahwa bantuan RTLH tidak dapat dicairkan," jelas Sekretaris Polosoro, Dwinanto usai audiensi.

Malangnya, para warga kurang mampu penerima RTLH sudah ada yang terlanjur membongkar rumahnya.

"Rumah saya sudah dibongkar, sementara ini kalau tidur ditutup terpal supaya nggak kehujanan. Anak-anak dan isteri saya titipkan ke saudara supaya bisa tidur tidak kehujanan," kata Denik Anang (39), warga Desa Tanjung Anom, Kecamatan Banyuurip yang ikut audiensi.

Warga Tanjung Anom lain, Darmo Sugito (70) juga telah memerbaiki rumahnya. "Saya bingung nanti kalau dari toko material bangunan nagih, uangnya dari mana," kata kakek Darmo.

Asisten 1 Sekda, Bambang Soesilo berjanji akan membawa semua keluhan warga kepada atasannya agar dapat memperoleh solusi.

485