Home Ekonomi Rumuskan Pariwisata Pasca Pandemi, 200 Delegasi Hadiri GTF-AM 2022 Bali

Rumuskan Pariwisata Pasca Pandemi, 200 Delegasi Hadiri GTF-AM 2022 Bali

Bali, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan lebih dari 200 peserta industri pariwisata dari berbagai belahan dunia hadir, untuk merumuskan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan setelah pandemi.

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga mengambil tema Time for Travel & Tourism-from Words to Actions.

“Hari ini adalah hari yang bersejarah, setelah G20 ini rampung, kita lanjutkan momentum dengan Global Tourism Forum, dan lebih dari 200 peserta dari berbagai belahan dunia sudah hadir di Jimbaran untuk merumuskan dan mendiskusikan pariwisata ke depan, terutama berkaitan dengan kebangkitan, penciptaan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas, dan fokus kepada penciptaan lapangan kerja,” kata Sandiaga Global Tourism Forum-Annual Meeting (GTF-AM) 2022 di Movenpick Resort & Spa Jimbaran Bali, Kamis (17/11).

Baca Juga: Pandemi Landai, Sandiaga Uno Akan Buat Paket Wisata Luar Negeri ke Lombok

Sandiaga mengajak untuk memperkuat kemitraan publik dan swasta agar mendorong investasi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, serta melatih dan membangun kapasitas manusia untuk pariwisata yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Sandiaga berharap kegiatan GTF-AM 2022 mampu memberikan solusi nyata atas tantangan yang dihadapi industri pariwisata dan perjalanannya di skala global.

“Kami berharap dapat memikirkan dan membentuk kembali pembicaraan tentang masalah perjalanan dan pariwisata di forum terkemuka ini, serta membangun kembali sektor ini dengan lebih baik melalui tindakan strategis," lanjutnya.

Baca Juga: Ini Strategi Bisnis di Masa Pandemi Versi Sandiaga Uno

Sandiaga yakin bahwa Global Tourism Forum-Annual Meeting 2022, dapat menciptakan suatu terobosan sehingga target penciptaan 1,1 juta lapangan kerja tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja 2024 bisa tercapai.

Sementara itu, Chairman Indonesia Tourism Forum Sapta Nirwandar berharap kegiatan ini berdampak positif terhadap pengembangan pariwisata dunia, salah satunya terkait pengembangan lokasi wisata baru.

Ia berharap dampak tersebut itu benar-benar dapat dirasakan Indonesia.

“Forum dua hari di Bali ini lebih dari sekadar berbicara tentang strategi dan rekomendasi di bidang pariwisata. Kami benar-benar akan berjalan dan menjalankannya, karena di sini di mana kami akan mengadakan temu bisnis, B2B (business to business) dan B2G (business to government), serta Investment Forum yang dihadiri oleh lebih dari 21 investor yang akan membangun industri kembali lebih kuat," kata Sapta.

Baca Juga: Sandi Uno Ingin Pelaku Kreatif Jadi Kunci Kebangkitan Ekonomi Nasional, Yakin Bisa?

GTF-AM juga berupaya menghubungkan penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) di Indonesia dengan skema business to government (B2G) yang berfokus pada proyek di zona ekonomi eksklusif dan lokasi wisata seperti Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, KEK Morotai, KEK Lido, KEK Likupang, KEK Tanjung Lesung, KEK Tanjung Kelayang, KEK Singhasari, KEK Mandalika, Sariater Bumi Mas, dan PT Indonesia Ethnowellness Nusantara.

Investor asing yang berpartisipasi berasal dari berbagai negara, seperti Rumania, UEA, Rumania, Monako, Inggris, Spanyol, Australia, dan Singapura.

100