Jakarta, Gatra.com - Sudah 2 pekan Komunitas Salihara Arts Center menyelenggarakan pameran 100 tahun Chairil Anwar dengan tema "Aku Berkisar Antara Mereka". Pameran ini digelar dalam rangka mengenang 100 tahunnya Chairil Anwar.

Pada pameran ini sekaligus ingin menyoroti jika sosok Chairil Anwar bukan hanya dikenal sebagai pelopor puisi modern Indonesia melainkan juga sebagai seorang penyair yang namanya akan selalu dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Komunitas Salihara bekerja sama dengan Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin yang menampilkan sebagian besar karya sang sastrawan Indonesia, baik itu puisi, prosa hingga dokumentasi sejarah perjalanan hidup Chairil Anwar.

"Jadi di pameran ada bukunya Chairil Anwar dan ada juga seseorang yang menulis tentang beliau. Kemudian ada banyak koleksi pribadi Chairil Anwar yang sudah kita pangkas sekitar 50% dari materi yang seharusnya. Jadi total ada 300 karyanya," kata Kurator Salihara, Asikin Hasan kepada Gatracom di Gedung Salihara Arts Center, Jakarta Selatan, Jumat (18/11).

Bukan hanya itu saja, dalam pameran ini juga menyajikan karya dari sejumlah tokoh mulai dari kalangan pelukis Indonesia hingga penyair dari luar yang menginspirasi Chairil Anwar dalam menciptakan karyanya.

Menurut Asikin jika membicarakan semasa kecil Chairil Anwar sangatlah menarik terutama pada saat ia berumur 15 tahun pernah disepak oleh tentara Jepang lantaran membaca buku "Layar Terkembang" karya Sutan Takdir Alisjahbana karena buku tersebut bisa membangkitkan nasionalisme.

"Dari situ dia sadar bahwa kata dan bahasa itu bisa menjadi alat perjuangan dan membangun semangat nasionalisme," tambahnya.

Besar harapan pameran ini bisa menjadi pengingat kepada generasi penerus bangsa serta bisa menginspirasi perpuisian Indonesia yang modern.