Home Internasional AS Dukung Peluncuran Kemitraan Transisi Energi yang Adil di Indonesia

AS Dukung Peluncuran Kemitraan Transisi Energi yang Adil di Indonesia

Jakarta, Gatra.com – Pada momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15 November lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden RI Joko Widodo, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan pemimpin dunia lainnya mengumumkan peluncuran Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership / JETP) di Indonesia.

JETP merupakan tonggak penting kemitraan jangka panjang yang dirancang untuk menjalankan transisi sektor energi yang ambisius dan adil di Indonesia, konsisten dengan proyeksi pencapaian batas pemanasan global 1,5 derajat celcius. JETP akan secara signifikan mempercepat transisi Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih, mengurangi kumulatif emisi gas rumah kaca lebih dari 300 megaton hingga 2030 dan pengurangan jauh di atas 2 gigaton hingga 2060 dari proyeksi Indonesia saat ini.

Untuk pertama kalinya, kemitraan ini mencakup target target puncak 2030 untuk emisi sektor listrik Indonesia termasuk dari sistem pembangkit listrik on-grid, off-grid, dan captive, menggeser proyeksi puncak emisi sekitar tujuh tahun lebih awal.

JETP akan fokus tidak hanya pada pengurangan emisi yang kuat, tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi, sementara itu juga melindungi mata pencaharian masyarakat dan pekerja di sektor yang terkena dampak.

Bersama rekan pemimpin Jepang, Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Iklim (SPEC) dan tim Departemen Keuangan AS telah bekerja erat dengan Indonesia dan negara-negara Kelompok Mitra Internasional (International Partners Group) selama sembilan bulan terakhir untuk mengembangkan kemitraan yang menggabungkan ambisi iklim Indonesia tingkat tinggi dengan dukungan senilai 20 miliar dolar AS dari mitra publik dan swasta, untuk mendukung target transisi energi Indonesia yang cepat dan adil.

Menteri Keuangan Janet Yellen yang menghadiri acara peluncuran JETP di Bali memuji kemitraan ini dengan mengatakan, “Departemen Keuangan bangga bekerja dengan para mitra publik dan swasta untuk menyusun paket keuangan besar bersejarah ini dengan fokus membantu transisi salah satu negara dengan emisi tertinggi di dunia menuju ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Paket keuangan 20 miliar dolar ini adalah bukti luasnya kemitraan ini. Dana ini dirancang untuk merespons upaya Indonesia saat ini dan di masa depan untuk menghilangkan hambatan dalam berinvestasi di bidang energi bersih serta mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap.”

Utusan Khusus Presiden untuk Iklim John Kerry memuji komitmen Indonesia dengan target ambisiusnya, dan mengatakan, “Kemitraan luar biasa yang kami umumkan hari ini ditujukan untuk memulai pertumbuhan energi terbarukan yang tepat dalam dekade ini dan mengurangi emisi batu bara, di saat Indonesia menggandakan laju energi terbarukan. Kami berkomitmen kuat untuk bekerja bahu-membahu dengan para mitra kami di Indonesia dalam mempercepat respons terhadap krisis iklim.”

Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Departemen Keuangan AS, bekerja sama dengan Departemen Keuangan Jepang, akan terus bekerja secara aktif dengan Indonesia dan mitra publik dan swasta untuk mendukung pengembangan rencana investasi komprehensif Indonesia selama enam bulan ke depan guna menentukan arah implementasi kemitraan selama 3-5 tahun ke depan.

124