Home Nasional Nasabah Korban Asuransi WanaArtha Desak Pemerintah Turun Tangan

Nasabah Korban Asuransi WanaArtha Desak Pemerintah Turun Tangan

Jakarta, Gatra.com – Salah satu nasabah korban Aliansi WanaArtha, Johanes Buntoro Fistanio mengungkapkan pemegang polis Asuransi Wanaartha semakin tidak jelas dan sepertinya pihak managemen seolah olah sudah menyerah untuk membayarkan kewajiban polis asuransi 29 ribu nasabahnya.

"Kami meminta dan memohon kepada Presiden Jokowi untuk memberikan perhatian kepada korban Asuransi WanaArtha hingga aset yang digelapkan tersebut bisa dilacak dan dikembalikan ke para korban pemegang polis," terangnya di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (21/11).

Johanes mengungkan permasalahan Asuransi WanaArtha ini terjadi sejak tahun 2020 bermula dari disitanya aset perusahaan karena berkaitan dengan kasus Jiwasraya, sampai terakhir dalam laporan keuangannya perusahaan menyatakan adanya kehilangan dana hampir 15 T yang diduga digelapkan oleh pemilik perusahaan Evelina Larasati Fadil & Manfred Armin Pieteruschka. Hingga kini masih DPO dan berada di luar negeri.

Baca Juga: Ratusan Nasabah Wanaartha Jadi Korban Gagal Bayar Asuransi

Diketahui, para pemegang polis Asuransi WanaArtha yang sebagian besar adalah lansia menaruh uangnya di asuransi tersebut sebagai uang pensiun karena percaya telah diawasi oleh OJK

"Tetapi melihat kejadian ini kami kehilangan kepercayaan terhadap produk asuransi di Indonesia," lanjutnya.

Mereka mempertanyakan bagaimana  mungkin sebuah produk resmi yang diawasi OJK, diduga digelapkan oleh pemilik perusahaan sejak tahun 2012.

Para korban juga mendesak pemerintah membongkar kejahatan mafia asuransi dan investasi yang bekerja sama dengan oknum OJK,  dengan membuat team adhoc dari berbagai instansi terkait.

Baca Juga: Lagi, Pemilik WanaArtha Dipolisikan Pemegang Polis

"Menurut pendapat kami, Presiden Jokowi harus turun tangan karena industri asuransi itu sangat penting dalam perekonomian negara Indonesia, apalagi dalam kasus Asuransi WanaArtha itu sangat janggal karena ada dugaan penggelapan yang dilakukan oleh pemilik asuransi Wanaartha," ujarnya.

"Kami juga inginkan para terduga untuk dipulangkan ke Indonesia dan membuat team Adhoc yang terdiri dari berbagai instansi," lanjutnya.

Aksi demonstrasi ini, katanya bertujuan untuk menyalurkan aspirasi para korban nasabah asuransi kepada Presiden Jokowi.

"Jangan sampai investasi di Indonesia ini menjadi tercoreng karena tindakan dari oknum oknum mafia asuransi," katanya.

401