Home Ekonomi Wakil Rektor IPB University Sebut Pentingnya Literasi Keuangan

Wakil Rektor IPB University Sebut Pentingnya Literasi Keuangan

Jakarta, Gatra.com - Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan IPB University, Agus Purwito menyebutkan bahwa literasi keuangan penting dilakukan oleh seluruh pihak. Hal ini menjadi bekal agar penipuan berkedok pinjaman online (pinjol) dan investasi tidak lagi terjadi.

"Literasi keuangan baik terhadap mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, dan seluruh civitas akademi sangat penting. (Seluruh pihak) perlu mendapatkan sosialisasi terkait dengan wasapada investasi dan pinjol ilegal," ujarnya dalam acara "Sosialisasi Waspada Investasi dan Pinjol Ilegal" di Kampus IPB University, Jumat (21/11).

Agus menerangkan bahwa maraknya kasus investasi dan pinjol ilegal yang terjadi baru-baru ini turut dialami oleh masyarakat umum. Hal ini terjadi sebab banyak masyarakat yang tidak menyadari konsekuensi dari yang dilakukan.

"Kadang-kadang kita tidak berpikir bahwa kita menerima sesuatu, ternyata juga banyak konsekuensinya yang kadang tidak terduga," katanya.

Sosialisasi menjadi salah satu cara dalam meningkatkan literasi keuangan. Agus mengatakan bahwa hal ini harus dilakukan dalam upaya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan terhadap pinjol dan investasi ilegal. Menurutnya, peningkatan literasi keuangan diperlukan terutama dalam mencegah agar hal ini tidak terulang lagi.

"Kita terus introspeksi apa yang baru-baru ini terjadi, apakah memang kuliah, proyek yang dilakukan mahasiwa termasuk tugas itu mendorong mahasiswa seperti itu? Atau hal lain? Kita akan sosialisasi sekaligus mencari solusi apa yg kita lakukan supaya tidak akan terjadi lagi," ujarnya.

Ia turut meminta agar seluruh pihak lebih berpikir panjang dalam mengambil suatu keputusan, terutama dalam hal keuangan.

"Dalam banyak hal yang too good too be true, mudah-mudahan kita bisa berpikir panjang," ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 116 mahasiswa IPB University menjadi korban pinjol. Rektor IPB University, Arif Satria pada Rabu (16/11) lalu menjelaskan bahwa mahasiswa yang terjerat pinjol pada awalnya menerima tawaran keuntungan 10% oleh pelaku dengan melakukan suatu ‘projek’ bersama. Mahasiswa IPB diminta untuk mengajukan pinjaman online ke suatu aplikasi penyedia pinjaman. Lalu, pelaku meminta dana tersebut digunakan untuk melakukan transaksi di toko online milik pelaku. Saat ini, satu orang pelaku, SAN, telah ditetapkan sebagai tersangka.

142