Home Nasional BMKG Minta Masyarakat Tak Perlu Cemas Gempa Susulan

BMKG Minta Masyarakat Tak Perlu Cemas Gempa Susulan

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan kondisi kegempaan di Kabupaten Cianjur saat ini mulai melemah. Meskipun data yang termonitor hingga 17.00 WIB hari ini terdapat gempa susulan sebanyak 145 kali, Dwikorita meminta masyarakat tidak perlu cemas.

"Karena gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, yang bisa mencatat alat. Ada beberapa yang bisa dirasakan," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa (22/11).

Ia menyebut, berdasarkan data BMKG kekuatan gempa susulan yang paling besar yaitu 4,2 magnitudo dan yang terkecil 1,2 magnitudo.

Karena itu, Dwikorita mengatakan pihaknya telah memperhitungkan sekitar kurang lebih empat hari ke depan intensitas gempa susulan sudah makin berkurang.

"Insya Allah berhenti. Dari hasil tren perhitungan," ungkapnya.

Selain itu, Dwikorita mengingatkan bahwa hal terpenting usai bencana gempa bumi Cianjur yang berkekuatan 5,6 magnitudo adalah mewaspadai ancaman bencana susulan berupa tanah longsor dan banjir bandang. Menurutnya, upaya prioritas saat ini yang bisa dilakukan adalah membersihkan tumpukan material longsor akibat gempa bumi di aliran sungai.

Terlebih, kata dia, saat ini Wilayah Jawa Barat memasuki musim hujan di mana puncaknya diperkirakan terjadi pada Desember 2022.

"Jawa Barat ini relatif tidak punya musim kemarau, jadi hujan terus. Sehingga perlu disiapkan dan diwaspadai adanya potensi bencana ikutan seperti longsor," ungkapnya.

Tumpukan material longsor di aliran sungai dan lereng atas, menurut Dwikorita dapat menahan aliran air hujan. Sehingga saat volume air sungai sudah melewati ambang batas tumpukan material longsor, maka hal itu berpotensi menyebabkan banjir bandang. Ia menyebut, kejadian serupa sebelumnya juga terjadi pada bencana gempa bumi di Palu, dan Sumatera Barat.

"Apabila hujan turun terus menerus akhirnya bendung air hujan bisa mendesak tumpukan material longsor dan menyebabkan banjir bandang," jelasnya.

62