Home Ekonomi Kunci Cegah Diri Jadi Korban Investasi dan Pinjol Ilegal: Literasi Keuangan!

Kunci Cegah Diri Jadi Korban Investasi dan Pinjol Ilegal: Literasi Keuangan!

Jakarta, Gatra.com - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa literasi keuangan merupakan hal penting dalam kehidupan. Hal ini diperlukan sebagai bekal agar tidak menjadi korban penipuan maupun transaksi keuangan lainnya seperti pinjaman online (pinjol) dan investasi ilegal.

"Literasi keuangan itu life skill essential yang perlu dimiliki semua orang tanpa terkecuali. Edukasi keuangan juga merupakan long life process," katanya pada konferensi pers yang digelar secara daring, Selasa (22/11).

Kiki, demikian Friderica dipanggil, turut menjabarkan mengapa fenomn pinjol dan investasi ilegal terus memakan korban. Ia menyebut bahwa banyak faktor yang menyebabkannya, bukan hanya sekadar kurangnya literasi keuangan.

"Faktor membayar utang lain menjadi yang tertinggi. Selain itu, masyarakat cenderung mengatakan bahwa dana cair lebih cepat dalam pinjol ilegal. Maka ini menjadi tantangan, bahwa dana harus bisa cair lebih cepat dalam skema lwegal," ujarnya.

Selain itu, kebutuhan mendesak serta pemenuhan kebutuhan gaya hidup menjadi faktor yang turut mempengaruhi masyarakat dalam memakai layanan pinjol ilegal. Kiki menekankan bahwa dalam hal pemenuhan gaya hidup, jangan sampai pinjol ilegal digunakan. Kebutuhan menjadi yang utama dibandingkan memenuhi keinginan.

Fenomena fear of missing out (FOMO) dan you only live once (YOLO) disebutnya turut menjadikan penyebab mengapa pemenuhan gaya hidup sampai membuat masyarakat terlibat pinjol ilegal. Namun, ia menegaskan bahwa sikap itu harus diperbaiki agar tidak menjadi korban.

Pentingnya literasi keuangan terus didorong untuk diwujudkan. Kiki menyatakan bahwa sebanyak 28% masyarakat masih tidak bisa membedakan pinjol ilegal dan legal. Ini menjadi catatan bahwa pengetahuan dasar sangat diperlukan agar masyarakat tidak terjerumus dalam pinjol ilegal.

"Pengetahuan dan keterampilan tentang keuangan itu sendiri bukan hanya soal legal ilegal, tapi juga bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan benar. Sampai akhir tahun, kami akan terus melakukan edukasi secara masif," katanya.

 

51