Home Lingkungan Selain Cegah Abrasi, Mangrove Juga Punya Dampak Ekonomi

Selain Cegah Abrasi, Mangrove Juga Punya Dampak Ekonomi

Semarang, Gatra.com-Penanaman pohon mangrove diperlukan untuk mengatasi abrasi di daerah pesisir pantai. Petani Mangrove, Sururi, mengatakan penanaman mangrove terus dilakukan sebagai upaya menjaga lingkungan.

"Lahan jadi bebas abrasi. Dari sini, laut tadinya 1 km, sekarang 3 km," katanya saat ditemui di Desa Mangkang, Kota Semarang, Kamis (24/11).

Sururi merupakan warga desa Mangkang yang sudah sejak 2008 silam menjadi desa percontohan penanaman mangrove binaan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF). Sebagai petani binaan, ia menginisiasi rehabilitasi mangrove seluas hampir 80 hektar, dengan 27 jenis mangrove.

Selain untuk mencegah terjadinya abrasi, daun mangrove rupanya bisa diolah menjadi keripik. Jadi tidak hanya berdampak secara ekologis, melainkan juga secara ekonomi bagi warga setempat. Bahkan, limbah akarnya bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami yang digunakan sebagai pewarna batik.

Terkait proses pembibitan mangrove, ia mengaku menggunakan empat jenis bibit yaitu Rhizophora spp, Bruguiera spp, Ceriops spp, Avicennia spp. Namun untuk tahun ini, pembibitan jenis Avicenna spp tidak dilakukan karena tidak ada permintaan.

Proses pembibitan dilakukan dengan menanam tunas yang berusia sekitar 3-4 bulan. Sururi menekankan bahwa posisi tunas daun jangan sampai tenggelam dan harus terlihat. Ia juga menyebutkan bahwa peluang mangrove untuk seluruhnya tumbuh tidak terlalu besar.

"Misalnya 1000 ditanam, 60% tumbuh saja sudah bagus," katanya.

Faktor alam turut menentukan bagaimana mangrove akan tumbuh. Iklim tropis, dan pasang surut air-laut bisa membuat tunas daun terendam dan tidak bisa tumbuh. Selain itu, gelombang tinggi yang semakin tidak bisa terprediksi juga menjadi salah satu kendala.

Ia menyebutkan bahwa proses menanam mangrove bukanlah proses yang sulit. Namun, untuk perawatan, itu menjadi salah satu hal yang menjadi kendala. Banyak yang menanam tapi tidak merawat dengan baik. Ia menegaskan bahwa perawatan harus dilakukan agar mangrove bisa tumbuh dengan optimal.

Fokusnya pada pembibitan mangrove dikatakan Sururi merupakan kesadaran akan kondisi lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan bahwa kesadaran ini harus ditumbuhkan sebab manusia masih hidup berkaitan dengan alam, sehingga penting untuk menjaga kelestariannya.

215