Home Sumbagteng Cerita Nasi Kotak Kapolda Jambi

Cerita Nasi Kotak Kapolda Jambi

Batanghari, Gatra.com - Obroloan itu boleh dibilang singkat, di sela makan siang. Tapi bagi lelaki 47 tahun ini, itu sudah cukup untuk dia menyimpulkan kalau Rusdi Hartono adalah sosok yang bersahaja. 

Dari mulai datang dari Kota jambi untuk meresmikan gedung Mapolres Batanghari, jenderal bintang dua itu sudah kelihatan tak dikawal Voorijder atau patroli dan pengawalan  (patwal). Turun dari mobil dinasnya pun tidak disambut karpet merah, kalungan bunga dan tarian selamat datang. 

Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto juga sudah dia ingatkan untuk tidak menyiapkan makan siang mewah. Nasi kotak saja sudah cukup mengenyangkan. 
    
"Saya rasa kita semua sama. Saya ke sini tanpa Voorijder, alhamdulillah lancar-lancar saja. Jadi, saya berharap, siapapun polisinya, apapun pangkatnya, dia sama dengan masyarakat lainnya, tidak ada pembeda," sederhana alasan lelaki kelahiran Jakarta 53 tahun silam ini. 

Pantauan Gatra.com, dua hari lalu itu, mobil dinas Rusdi Hartono tiba di gerbang Polres Batanghari sekira pukul 11.38 WIB. Sebelum masuk halaman hitam pos jaga, Rusdi 'dicegat' Kapolres guna melapor situasi.

Singkat cerita, prasasti gedung Mapolres bantuan Pemkab Batanghari itupun dia teken. Wakil Bupati H. Bakhtiar, Ketua DPRD Anita Yasmin dan forum komunikasi pimpinan daerah menyaksikan.

"Semua anggota harus paham, gedung ini, tempat yang enak ini dari rakyat. Jadi, segala tugas pokok harus dilaksanakan dengan sebaik-baik. Sudah, gitu aja. Gedung ini diberi oleh rakyat, uang rakyat, artinya jangan mengkhianati itu. Itu yang terpenting, bayarnya begitu," pinta bekas Karopenmas Divhumas Polri ini.

Sekali lagi, bagi lelaki 47 tahun tadi, kata-kata dan perlakuan Rusdi itu telah menjadi sebuah pembenaran kalau rekan seangkatan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu adalah sosok orang tua sederhana.

"Beliau juga cerita soal masa kecilnya hingga masuk sekolah dasar. Terlahir dari orang tua yang ekonominya pas-pasan tak membuat beliau patah arang," cerita Muhammad Fadhil Arief, lelaki 47 tahun tadi kepada Gatra.com, kemarin. 

Buktinya dengan tekad, usaha keras dan doa orang tua, Rusdi bisa sampai di posisi seperti sekarang. "Saya sering membaca biografi orang-orang hebat. Bahwa tak ada orang hebat yang tak berbakti pada orang tua. Itu pula yang pertama diingatkan Pak Kapolda kepada saya," kata Bupati Batanghari ini 

Lalu, Alumnus Akpol 1991 itu kata Fadhil juga mengingatkan bahwa bekerja itu harus dengan hati, biar bisa memikirkan dampaknya bagi orang lain. "Bendunglah nafsu kita, syahwat kita dengan iman," Fadhil menirukan pesan Rusdi. 

Setiap perbuatan baik akan menyebar dan akan berdampak baik kepada orang lain. dan ingat, apabila berbuat kepada Si A, balasannya tidak mesti dari Si A.

"Mungkin balasannya dari yang lain dengan rahasia Allah. Ingat, kehadiran kita di dunia ini karena Allah dan kita akan kembali kepada Allah," katanya.

Panjang lebar omongan Rusdi, itulah makanya bagi Fadhil, Rusdi sudah kayak sosok orang tua, sosok saudara, sosok kakak yang mengingatkan. "Kebetulan usia saya lebih muda dari beliau, banyak tauladan baik yang disampaikan," ayah empat anak ini berterus terang.

Sebenarnya, pencerahan dari Kapolda Jambi itu kata Fadhil, masih banyak lagi dan mendalam. Misalnya, jangan pernah berbuat sesuatu menyalahi kodrat yang di tetapkan Allah.

"Semua makhluk hidup itu harus disayangi. Itu berarti pula, kita wajib menyayangi rakyat kita dengan cara memberikan pelayanan terbaik. Kita ada karena mereka. Intinya begitu yang beliau sampaikan. Jadi, banyak pencerahan yang saya dapat selama diskusi dengan beliau," katanya.

Pertanyaan yang kemudian muncul, kenapa gedung Mapolres Batanghari itu dibangun representatif? "Biar ke depan, pelayanan meningkat," kata Fadhil. 

Membangun daerah kata Fadhil harus dengan sinergitas yang baik antar stakeholder. Polres kata Fadhil adalah salah satu stakeholder utama dalam rangka menciptakan keamanan, kenyamanan dan kebahagiaan masyarakat Kabupaten Batanghari.

"Bayangkan, tahun lalu kita berhasil meningkatkan investasi di Batanghari lebih dari Rp800 miliar. Sekarang sudah di angka Rp1,2 triliun," katanya.

Fadhil bilang kalau peningkatan investasi ada bila stabilitas keamanan di suatu daerah terjamin. "Kalau investasi terus meningkat, tentu akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan akan menaikkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batanghari," ujarnya.

Stabilitas keamanan itu musti dijaga terus, tentu oleh semua pemangku kepentingan, termasuk Polres Batanghari. "Saya yakin, dibawah bimbingan Pak Kapolda Jambi, Polres Batanghari akan semakin bagus ke depannya," Fadhil optimis.


737