Home Info Sawit Akirameruna Ala Apkasindo

Akirameruna Ala Apkasindo

Kalbar, Gatra.com - Walau cuma hadir secara virtual, lelaki 60 tahun ini tetap sangat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh keluarga besar Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) yang sedang berkumpul di aula Makodim 1204 Sanggau Kalimantan Barat (Kalbar) itu.

Bahwa di aula itu, Apkasindo telah membuktikan kalau mereka adalah petani-petani kelapa sawit yang pantang menyerah. Orang Jepang bilang; akirameruna! Dibilang begitu lantaran meski anak-anak Kalbar banyak yang tak lolos beasiswa sawit, Apkasindo Kalbar tak menyerah.

Mereka justru mencari cara lain; bekerjasama dengan kampus lokal; Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalbar. Hasilnya, 25 orang anak-anak petani dan buruh tani sawit Kalbar diterima di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNU Kalbar.

"Saya sangat bangga atas pencapaian ini. Sebab ini adalah langkah yang sangat tepat disaat kita sangat membutuhkan SDM unggul untuk meningkatkan kualitas industri sawit nasional,” kata KH Imam Aziz.

Staf khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah ini hadir jelang siang tadi dalam acara Kuliah Umum dan MoU antara DPW APKASINDO Kalbar dengan UNU Kalbar dan SMK Plus Desa Nusantara Sanggau.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung sendiri hadir langsung di acara itu. Dia ditemani Ketua DPW Apkasindo Kalbar, Indra Rustandi.

Kepada Gatra.com, doktor ilmu lingkungan Universitas Riau ini bilang bahwa beginilah cara Apkasindo untuk terus menghormati arahan Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo, Moeldoko, bahwa Apkasindo itu harus berguna dan menjadi harapan petani sawit dari Aceh hingga Papua.

"Untuk tahap awal, beasiswa anak-anak kami ini ditanggulangi dulu dari kartu Indonesia Pintar (KIP) dan dana Yayasan UNU. Tentu ini masih sifatnya sementara. Selanjutnya, tentu kami berharap 300 korporasi sawit di Kalbar mau menjadikan anak-anak kami ini sebagai "anak angkat" agar biaya kuliah dan biaya hidup mereka terpenuhi," ayah dua anak ini berharap.

Dalam anggapan lelaki 50 tahun ini, yang semacam itu tidak susahlah. Kalau perusahaan menengok anak-anak tadi adalah investasi SDM sawit di Kalbar.

"Anak-anak kami ini lah yang kedepannya akan menjadi bagian dari percepatan dan melanjutkan kosep Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di perkebunan sawit yang ada di Kalbar," katanya.

Soalnya ISPO itu sudah wajib bagi petani sawit pada 2025 mendatang dari yang sebelumnya hanya voluntery (sukarela).

"Korporasi Sawit tidak mungkin berjalan sendiri tanpa penguatan dari petani sawit sebagai mitra strategis, tanpa kehadiran petani sawit sudah lama sawit Indonesia ini "selesai". Jadi petani sawit adalah benteng dari berbagai gangguan kampanye negatif sawit yang dilakukan oleh berbagai negara pesaing minyak nabati sawit Indonesia," tegasnya.

Jika perusahaan sawit bersedia menjadikan anak-anak itu sebagai "anak angkat" kata Gulat, untuk dasar pelaksanaanya, Apkasindo akan bermohon kepada Gubernur Kalbar untuk dibuatkan surat keputusan Gubernur terkait program SDM anak-anak petani sawit Kalbar.

"Kalau setiap tahun saja ada 25 orang anak-anak petani sawit dibiayai korporasi sawit Kalbar, maka dalam 5 tahun ke depan akan ada 125 orang sarjana pertanian yang akan menopang industri sawit di Kalbar," ujarnya.

Lalu kepada UNU, sebagai organisasi yang sudah berumur 22 tahun dan telah memiliki 164 DPD di 22 DPW provinsi penghasil sawit, Apkasindo akan mengajukan agar tahun depan BPDPKS memasukkan UNU sebagai kampus mitra BPDPKS dengan konsep affirmative action (tujuan khusus tertentu) layaknya 7 kampus yang kini sudah jadi mitra BPDPKS.

"Khusus untuk UNU, kami akan minta ke BPDPKS proses seleksi beasiswa sawitnya dilakukan atas usulan dari masing-masing kabupaten-kota di Kalbar dengan kuota 40 orang per tahun," ujar Gulat.

Inisiatif beasiswa lokal ini bukan kali pertama dilakukan Apkasindo. Sebelumnya, adalah Risalatul Halimah yang dibeasiswakan Apkasindo Politeknik Kampar. Nahkoda Pompong di Indragiri Hilir ini tak bernasib menikmati beasiswa sawit tahun ini.


Abdul Aziz

227