Jakarta, Gatra.com - Pengaturan stres diperlukan agar manusia bisa menjalani keseharian dengan baik. Mindfulness Practitioner, Adjie Santosoputro menjabarkan skill dasar dalam berdamai dengan stress atau mengurangi stres yang dialami.
"Sebenarnya kalau bicara gimana kita bisa berdamai dengan stress atau mengurangi stress, ada empat skill dasar. Pertama, kesadaran berolahraga, kesadaran bergerak. Sayangnya, di zaman sekarang kondisi mengarahkan kita mengubah gaya hidup. Berapa lama kita duduk, rebahan?" kata Adjie dalam konferensi pers Wealth Wisdom 2022 di Jakarta, Senin (28/11).
Adjie mengatakan bahwa keberadaan teknologi yang memudahkan manusia juga punya imbas yang membuat manusia semakin malas bergerak. Padahal, kesadaran berolahraga dan bergerak diperlukan dalam memanajemen stres.
Selain kesadaran berolahraga dan bergerak, kesadaran untuk mengistirahatkan pikiran juga menjadi skill yang dibutuhkan. Ia mengatakan bahwa pikiran yang mengembara harus dibiarkan dan disadari, agar tidak stres.
"Ini menggambarkan kalau kita mau tidak sehat mental, tubuh sering diam, pikiran dibiarkan kemana-mana. Untuk sehat mental, antitesanya. Gerakkan tubuh, diamkan pikiran," jelasnya.
Kesadaran untuk belajar juga diperlukan sebagai skill dasar. Hal ini diperlukan agar manusia terus berkembang dan bisa memahami dirinya.
"Sebisa mungkin mausia tidak terjebak dalam satu hal. Kita perlu membuka diri untuk melakukan banyak eksperimen sehingga tak terkunci dalam satu hal sempit. Apalagi sekarang ini banyak orang merasa benar sendiri, individualis. Sadar untuk belajar penting sekali untuk kesehatan mental," paparnya.
Poin terakhir, Adjie menyebutkan pentingnya kesadaran untuk terkoneksi. Koneksi ini bisa dilakukan dengan berbagai hal seperti berkarya, menggunakan sosial media dengan membawa manfaat, hingga menjaga hubungan dengan sekitar.
Menurut Adjie, pentingnya menjaga koneksi diperlukan sebab masa pandemi Covid-19 rawan membuat manusia merasa kesepian. Hal inilah yang nantinya akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
"Masa pandemi akan menuntut kita terisolasi. Yang perlu kita waspadai adalah banyak orang mengalami kesepian. Kita berkoneksi dengan berempati, sehingga menjadi dasar untuk menyehatkan mental," tuturnya.
