Home Politik Pengamat: Memperpanjang Masa Jabatan Jokowi Sah Sebagai Ide, Tetapi..

Pengamat: Memperpanjang Masa Jabatan Jokowi Sah Sebagai Ide, Tetapi..

Jakarta, Gatra.com-Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Sabtu (28/11) lalu sempat diwarnai keriuhan relawan yang meneriakkan "tiga periode". Pengamat politik sekaligus Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan hal itu wajar, sebab posisinya sebagai relawan.

Ide memperpanjang masa jabatan Jokowi sah-sah saja menurutnya, namun tidak konsisten dalam konteks penguatan negara demokrasi yang mencegah kekuasaan ada di satu tangan untuk jangka waktu yang lama.

"Saya kira tugas relawan mungkin memang seperti itu ya, memastikan mereka selalu ada untuk Jokowi dan memastikan Jokowi selalu menjadi pemimpin/presiden. Ini hanya ekspresi psikologis saja, sih, menurut saya. Relawan tak ingin relasi mereka dengan Jokowi berakhir begitu cepat," katanya saat dihubungi, Senin (28/11).

Baca jugaSurvei: Arah Dukungan Jokowi Tak Pengaruhi Pilihan Masyarakat di Pilpres 2024

Sebagai negara demokrasi, lanjutnya, kebebasan mengemukakan pendapat merupakan hal yang dijamin konstitusi. Untuk itu, Lucius menilai bahwa gagasan Jokowi 3 periode tidak bisa disalahkan sebab merupakan pendapat yang bisa diutarakan siapa pun.

Di sisi lain, Lucius menyebutkan ukuran demokrasi bukan hanya dilihat melalui kebebasan mengemukakan pendapat, melainkan pada pembatasan kekuasaan. Pembatasan inilah yang harus ditegakkan sesuai aturan.

"Pembatasan kekuasaan untuk memastikan seorang presiden tidak didorong menjadi pemimpin otoriter atau pemimpin sepanjang masa. Dorongan memperpanjang masa jabatan di hadapan aturan pembatasan dua periode itu jelas bermasalah karena membuka peluang presiden berkuasa lebih lama dari yang diatur," katanya.

Baca jugaDi Survei INES, Publik Memilih Capres Berdasar Personal dan Program Kerja

Lebih lanjut, ia menjelaskan aturan presiden yang menjabat selama 2 periode merupakan kesepakatan yang dibuat dengan sadar oleh para penyusun amandemen konstitusi. Hal ini dilakukan dengan argumentasi yang dilatari keinginan untuk mencegah seorang penguasa menjadi otoriter dengan batas waktu menjabat yang semakin lama.

Lucius juga menilai bahwa wacana ini sudah tidak akan lagi disikapi secara serius oleh partai politik (parpol) baik dari yang ada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Hal ini terjadi sebab parpol sudah mulai berfokus dan berstrategi pada pemilihan umum 2024 mendatang.

"Saya kira parpol sudah tak memikirkan lagi ide 3 periode itu karena sudah pada sibuk mempersiapkan pemilu 2024. Hanya relawan saja yang masih bertahan. Ini juga tak ada pengaruh, sih dengan pencalonan presiden dan wakil presiden di 2024 karena tahapannya sudah mulai berjalan," pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, sekitar 150.000 relawan Jokowi hadir di SUGBK dalam acara silaturahmi Gerakan Nusantara Bersatu. Pada acara itu, Jokowi turur hadir dan menyampaikan pidato di hadapan relawannya. Namun saat teriakan "tiga periode" menggema, Jokowi tidak memberi tanggapan.

109