Home Kesehatan BNPB: 5 Penyakit Paling Banyak Terjadi Pascagempa Cianjur, 3 Ribu Nakes Dikerahkan

BNPB: 5 Penyakit Paling Banyak Terjadi Pascagempa Cianjur, 3 Ribu Nakes Dikerahkan

Cianjur, Gatra.com - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan, ada lima kasus kesehatan terbanyak pascagempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima pada Selasa (29/11), menyampaikan, kelima penyakit tersebut adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare, dan diabetes.

Menurutnya, kelima penyakit tersebut berdasarkan data yang dihimpun oleh Klaster Kesehatan Penanganan Gempabumi Kabupaten Cianjur per Minggu (27/11). 

Ia menjelaskan, untuk menangani berbagai masalah kesehatan warga pascagempa, termasuk 5 penyakit di atas, Kementerian Kesehatan dan dinas terkait telah mengerahkan sebanyak 3.175 orang tenaga kesehatan (Nakses).

Ribuan orang nakes tersebut, kata Abdul Muhari, disebar di 194 titik pengungsian di delapan kecamatan, yakni Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur.

"Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog, dan beragam dokter spesialis mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak," ujarnya.

Aktivitas pelayanan kesehatan yang dinaungi oleh Kementerian Kesehatan ini telah melakukan pengamatan dan pendataan untuk mencegah penyakit atau wabah serta penyerahan logistik kesehatan ke dinas terkait.

Di samping itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah melakukan Rapid Health Assessment (RHA), melakukan mobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta melakukan pendataan ketersediaan obat, kelompok rentan, dan tren penyakit di titik pengungsian.

"Untuk mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitasi kesehatan, telah tersedia 16 ambulans yang secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak," katanya.

Sebanyak 155 tempat tidur (TT) turut disiapkan Kabupaten Cianjur untuk menerima pasien pascaoperasi yang tersebar di RSUD Cimacan sebanyak 50 TT, RSUD Pagelaran Cianjur Selatan 20 TT, RSU dr. Hafiz 20 TT, RS Bhayangkara 11 TT, BBKP Ciloto Kampus Cimacan 50 TT, dan Rumah Singgah GKI 5 TT.

Petugas kesehatan yang tergabung dalam tim sanitarian turut melaksanakan pengambilan dan pemeriksanaan kualitas air di 20 titik pengungsian. Selain itu, pemantauan jentik dan pengasapan (fogging) turut dilakukan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

Sementara itu, guna mendukung pelayanan gizi di lokasi pengungsian, telah dibuka dapur Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di 2 lokasi, yaitu Kecamatan Cugenang dan Warungkondang.

Pelayanan kesehatan secara intensif juga diberikan kepada kelompok ibu hamil dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Imbauan dan edukasi terkait promosi kesehatan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga terus dilakukan oleh relawan kesehatan di tiap titik pengungsian. 

220