Jakarta, Gatra.com - Kurikulum kampus vokasi mulai bergeser kearah kebutuhan dunia usaha dan dunia Industri (DUDI). Hal ini sejalan dengan amanat kebijakan Kampus Vokasi Merdeka yang menghendaki kampus Vokasi untuk menggagas kurikulum bersama mitra DUDI.

Perwakilan Competitive Fund Politkenik Negeri Pertanian (Poltani) Kupang, Siviardus Marjaya, mengatakan bahwa perancangan bersama kurikulum juga dilakukan oleh Poltani.

Paradigma yang ditekankan dari perancangan kurikulum ini adalah bagaimana mahasiswa bisa mendapatkan materi yang sesuai dan selaras dengan apa yang menjadi minat mahasiswa.

“Kita juga mengakomodir mahasiswa untuk bisa menjalani perkuliahan diluar kampus atau magang selama 1 semester. Supaya mereka lebih menyelami lagi dunia industri kedepan,” ujar Marjaya saat ditemui di kampus Poltani, Rabu (30/11).

Dari hasil perancangan bersama kurikulum, Marjaya mengakui ada beberapa materi perkuliahan yang akan dihadirkan untuk mahasiswa nantinya. hal ini pun sejalan dengan karakteristik daerah Kupang yang kental akan agraris dan perikanan.

“Rancangan kurikulum yang dibicarakan bersama Industri dan Pemda akhinya berpusat pada agribisnis. orientasinya pada rantai pasok,” bebernya.

Sehingga, kini Politani pun tengah mengadakan mata kuliah rantai pasok. harapannya, mahasiswa yang nanti bergelut di bidang pertanian atau kelautan akan punya gambaran bisnis rantai pasok pangan mulai dari hulu hingga hilir.

“Dengan mempelajari rantai pasok, mahasiswa akan tahu pasa mana yang cocok disasar. itu memang yang menjadi saran dari dunia industri maupun pemda selama ini,” bebernya.

Sementara itu, Direktur Politani Kupang, Johanes Jeremia, menyebut dirancangnya kurikulum bersama antara kampus dan DUDI menjadi langkah awal kolaborasi yang dilakukan pihakmnya selama ini.

“Skema link and match ini jadi semngat kami mengintegrasi perguruan tinggi vokasi dengan dunia kerja,” ujarnya.