Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Standarisasi Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo menerangkan latar belakang dibalik perubahan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Utamanya, transformasi PMB diciptakan sebagai dorongan atas upaya transformasi pembelajaran yang selaras dengan pendidikan dasar dan menengah.

Langkah ini dimaknai sebagai jembatan antara pendidikan tinggi dan pendidikan menengah. Yang ingin ditekankan dari transformasi tersebut, adalah supaya pembelajran di pendidikan tengah berorientasi pada perkembangan kecakapan dasar yang pusat pada literasi, numerasi, dan daya nalar.

“Ini relevan dengan kesiapan belajar di semua program studi di pendidikan tinggi,” ujar Anindito konferensi pers SNPMB 2023 di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (1/12)

Pihaknya juga menekankan bahwa pembelajaran di tingkat pendidikan menengah haruslah holistik. Oleh karenanya, dalam skema seleksi penerimaan mahasiwa baru teranyar di jaliur prestasi, semua nilai mata pelajaran akan diberi porsi penilaian. Pesan yang ingin disampaikan kepada siswa, yakni tidak ada meta pelajaran yang tidak penting.

“Sekaligus juga memnberi pesan bahwa ada mata pelajaran yang harus didalami secara khusus oleh tiap calon mahasiswa,” ujarnya.

Mata pelajaran yang dimaksud Nino, terkait dengan mata pelajaran yang menjadi minat dan aspirasi bagio calon mahasiswa. Sehingga transformasi penerimaan mahasiswa ini sekaligus juga menmyampaikan pesan agar para calon mahasiswa terus berupaya mengidentifikasi minat bakat mereka.

“Sehingga calon mahasiswa bisa merancang studi yang sesuai dengan aspirasi, karir, dan minat bakat calon mahasiswa,” bebernya.