Jakarta, Gatra.com-Kuasa Hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis menjelaskan terkait kelanjutan persidangan Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat belum menemukan titik terang.

"Belum bisa berkomentar, namun dalam sidang kemarin beberapa saksi ada yang sudah menyampaikan beberapa yang memang ada. Seperti kejadian di Magelang," terangnya saat wawancara bersama Gatra.com pada Senin (5/12).

Baca juga: Pengacara Minta JPU Putar Rekaman CCTV soal Sarung Tangan dan Pistol Ferdy Sambo

Selanjutnya, Arman juga menyatakan bahwa kasus soal CCTV yang diputarkan seperti pada penuturan Romer sang ajudan menyebut Ferdy Sambo memungut senjata HS dengan tangan yang memakai sarung tangan ditegaskan olehnya bahwa hal tersebut tidak benar.

"Kejadian yang turun dari mobil sudah nemakai sarung tangan itu sudah dibuktikan di CCTV bahwa pak Ferdy tidak menggunakan sarung tangan," jelasnya.

Baca juga: Soal Isu Rp 100 T di Rekening Brigadir J, Pengacara Sambo: Ada Pihak Yang Ingin Perkeruh Suasana

Sebelumnya, saksi Romer di persidangan mengaku melihat Sambo memakai sarung tangan berwarna hitam. Namun, Romer tak tahu persis kapan sarung tangan hitam itu dikenakan Ferdy Sambo. Dia mengatakan Ferdy Sambo belum memakai sarung tangan saat masuk ke mobil. Selain melihat Sambo mengenakan sarung tangan hitam sebelum masuk ke rumah dinas di Saguling, Romer juga mengakui dirinya mendengar suara tembakan.

Namun dia tak tahu suara tembakan itu sengaja diletuskan untuk mengeksekusi nyawa Brigadir J. Dia mengira ada yang menyerang rumah dinas dari arah depan. Kepada majelis hakim, Romer menyebut mendengar tembakan lebih dari sekali. “Saya dengar tiga (kali),” ungkapnya.