Home Ekonomi Anjlok Saat Pandemi, Pemulihan Pariwisata Indonesia Dipacu Lewat Digitalisasi

Anjlok Saat Pandemi, Pemulihan Pariwisata Indonesia Dipacu Lewat Digitalisasi

Jakarta, Gatra.com - Transformasi digital jadi strategi kebangkitan sektor pariwisata pascapandemi. Oleh karenanya, pemerintah kini tengah mengcangkan kembali sosialisasi literasi digital guna menyokong transformasi tersebut.

Menurut data Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif di tahun 2021, terdapat 409.000 tenaga kerja sektor pariwisata kehilangan pekerjaan dan terdapat penurunan Rp20.7 miliar pendapatan negara. Tidak hanya itu, bahkan di tahun 2020 hanya 25% dari jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia di 2019.

“Literasi digital adalah sebuah cara yang menjembatani gap antara dunia digital dan pariwisata,” ujar Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kemenkominfo, Bambang Tri Santoso dalam keterangannya, Selasa (6/12).

Bambang menyebut, pihaknya aklan kembali mengencangkan literasi digital pada sisi pelatihan dan pendampingan masyarakat desa pariwisata. Beberapa materi yang disampaikan berkutat pada adopsi Teknologi, Media Sosial dan Konten Kreator.

“Selain itu juga diberikan pelatihan skill seperti Fotografi, Videografi, dan Drone,” bebernya.

Selain itu, dalam sekrot promosi dan publikasi pun Bambang mengatakan bahwa masyarakat desa pariwisata telah dibekali materi Virtual Tour Event, Storytelling/Copywriting.

“Di program ini, kita mendidik generasi muda untuk memiliki skill tertentu di bidang pariwisata, dan bagaimana membuat kemasan pariwisata. Output-nya adalah video teaser, promosi, dan virtual event,“ jelas Bambang.

Sementara itu, Ketua Umum Relawan TIK (RTIK) Indonesia, Fajar Eri Dianto memandang, literasi digital di sektor pariwisata punya peran sebagai pendamping masyarakat yang membantu kekurangpahaman pelaku usaha/pengelola wisata dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan potensi pariwisata di wilayahnya.

“Di sinilah fungsi kita sebagai masyarakat teknologi, peduli terhadap perkembangan teknologi, peduli terhadap transformasi digital,” tutur Fajar

141