Home Ekonomi KTT G20 Bawa Energi Positif Untuk Investasi Indonesia

KTT G20 Bawa Energi Positif Untuk Investasi Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah diselenggarakan pada 15-16 November lalu. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koodrinasi Penanaman Modal (BKPM), Indra Darmawan mengatakan bahwa gelaran G20 memberi energi positif untuk Indonesia, termasuk dalam bidang investasi.

"Gelaran G20 ini bisa kita serahkan ke presidensi berikutnya di India, ini harus bisa diapresiasi," katanya dalam diskusi bertajuk Masa Depan Investasi Berkelanjutan di Indonesia Pasca Presidensi G20 yang digelar secara daring, Rabu (7/12).

Indra menerangkan bahwa G20 menghasilkan banyak kesepakatan bisnis bagi Indonesia. Kesepakatan konkret yang terwujud, kata dia, salah satunya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan CNGR Advanced Material Co Ltd., produsen ternary precursor asal China, untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 

"Nilainya tidak kurang dari US$4,5 miliar. Ini akan memberikan dampak luar biasa untuk pengembangan mobil listrik ke depan, dan akan memberikan dampak kepada pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia," terangnya.

Selain itu, kesepakatan lain juga ditekan dalam bidang energi baru terbarukan (EBT) dan komitmen untuk sustainable development.

Yang paling penting, kata Indra, juga lahirnya kesepakatan Bali Compendium (Kompendium Bali) dilakukan untuk mewujudkan hilirisasi.

Seperti diketahui, Kompendium Bali akan menjadi acuan kebijakan masing-masing negara dalam merancang dan melaksanakan strategi untuk menarik investasi berkelanjutan. Dengan demikian, setiap negara di dunia menghargai strategi negara masing-masing dalam merumuskan arah kebijakan investasinya, termasuk membangun hilirisasi, bukan cuma bahan mentah.

"Kita kayaknya disuruh jual mentah terus. Mau maju mbok, ya, jual sesuatu barang yang modern dikitlah. Ambil (bahan mentah) terus kita proses, berarti nilai tambahnya bertambah, harganya berlipat ganda. Kalau kita enggak hilirisasi, orang lain yang melakukan," jelasnya.

Menurutnya, jalan menuju kesepakatan itu bukanlah sesuatu yang mudah. Namun, pemanfaatan momentum G20 bisa dioptimalkan sehingga Kompendium Bali bisa terwujud.

Indra menyebutkan bahwa Kompendium Bali bisa digunakan sebagai panduan bagi anggota negara G20. Hal ini menjadi batasan sekaligus keleluasaan bagi setiap negara yang ingin membangun iklim investasinya.

109