Home Ekonomi Komitmen Investasi Hasil G20 Harus Dilanjutkan Meski Terjadi Pergantian Kepemimpinan

Komitmen Investasi Hasil G20 Harus Dilanjutkan Meski Terjadi Pergantian Kepemimpinan

Jakarta, Gatra.com - Lahirnya Bali Compendium (Kompendium Bali) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November lalu memunculkan komitmen jangka panjang terkait investasi. Wakil Rektor Riset dan Transfer Teknologi BINUS University, Tirta Nugraha Mursitama, menekankan bahwa komitmen ini harus terus dijaga meskipun nanti terjadi pergantian kepemimpinan nasional.

"Walaupun tensi politik naik, agenda kenegaraan tidak terlalu bergoyang di birokrasinya, khususnya Kementerian Investasi/Badan Koodrinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menjadikan Bali Compendium tetap harus mereka kerjakan karena bentuk birokrasi yang profesional," katanya dalam webinar bertajuk Masa Depan Investasi Berkelanjutan di Indonesia Pasca Presidensi G20, Rabu (7/12).

Tirta menyatakan bahwa penting untuk mengedukasi publik bahwa pergantian kepemimpinan nasional itu suatu siklus demokrasi di setiap negara, dan merupakan peristiwa yang biasa saja. Seperti diketahui, pemilihan umum serentak akan digelar pada 2024 mendatang yang akan menghasilkan perubahan kepemimpinanan.

Ia menegaskan bahwa birokrasi kerja profesional perlu disiapkan. Menurutnya, fokus dalam bidang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing menjadi hal yang terpenting dalam menghadapi situasi politik ke depan.

Menurut Tirta, ketika terjadi pergantian kepemimpinan, kebanyakan yang sering terjadi adalah adanya agenda yang ditinggalkan. Padahal, kesinamnungan harus dilakukan demi terwujudnya agenda yang telah direncanakan.

"Setiap siklus 4-5 tahunan, agenda besar ditinggalkan," ucapnya.

Untuk itu, ia menilai bahwa pemimpin yang memiliki komitmen menjadi sosok yang dibutuhkan. Tirta mengatakan apa yang telah dicapai di G20 bisa terus dilanjutkan sebab membawa keuntungan bagi Indonesia.

"Siapa presidennya nanti, siapa menterinya, harus memegang teguh prinsip. G20 bagus pencapaiannya, kesejahteraan dan kepentingan masyarakat harus diutamakan," ujarnya.

Meskipun akan ada percikan atau goncangan politik, ia menyebutkan bahwa kestabilan merupakan hal utama. Bagi Tirta, kepentingan politik pasti akan berpengaruh sebab seluruh masyarakat hidup bernegara dan memiliki kepentingan masing-masing. Namun, menjaga kestabilan tetap harus menjadi perhatian.

"Ini harus jadi legacy. Implementasinya memang perlu pengawalan lebih serius. Ini harus ada sinergitas, ini juga tantangan ke depan, yaitu penguatan infrastruktur kelembagaan kita," pungkasnya.

85