Jakarta, Gatra.com – Terdakwa kasus perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir J, Hendra Kurniawan, membantah kesaksian mantan spri Ferdy Sambo, Novianto Rifai, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (8/12).
Hendra menepis pernyataan Novianto yang mengatakan bahwa melihatnya datang ke ruangan Sambo, bersama Arif Rachman Arifin pada Selasa malam (13/7). Menurut Hendra, pada hari itu, ia tidak mengunjungi Sambo ke ruangannya.
Baca Juga: Hendra Kurniawan Ungkap Alasan Gunakan Jet Pribadi Untuk Terbang ke Jambi
"Pada tanggal 13 Juli, saya tidak pernah ke tempatnya [ruangan] Pak Ferdy Sambo," ujar Hendra, dalam persidangan.
Hendra menjelaskan bahwa ia justru mendatangi Sambo dua hari sebelumnya, yakni pada Senin (11/7). Saat itu pun, ia harus menunggu untuk menghadap Sambo selama dua jam lamanya karena ada pihak Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang menemui Sambo di hari itu.
Adapun, Hendra justru mengaku mendapatkan perintah dari Sambo, pada Kamis (14/7). Saat itu, ia diminta untuk melakukan pendampingan terhadap tiga bawahan Sambo, yakni Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, yang hendak menjalani pemeriksaan pascakematian Brigadir J, pada Jumat (8/7) lalu.
"Tanggal 14 Juli, jam 10, saya dipanggil Pak Sambo untuk pendampingan di pemeriksaan penyidik di Pidum (Pidana Umum) [terhadap] saksi-saksi," kata Hendra.
Baca Juga: Susul Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan Buka Suara Soal Isu Tambang Ilegal Batu Bara di Kaltim
Sebagai informasi, sebelumnya, Saksi Spri Ferdy Sambo, Novianto Rifai mengatakan bahwa Hendra Kurniawan dan Arif Rachman Arifin datang ke ruangan Kadiv Propam Ferdy Sambo, pada Rabu (11/7), sekitar pukul 20.00 WIB.
Menurut Novianto, keduanya menghadap Sambo dalam durasi tidak lama dari dua puluh menit. Ia mengatakan, setelah keluar dari ruang kerja Sambo, Hendra pun langsung ke luar ruangan, namun Arif Rachman Arifin sempat berada di pantry selama 10–15 menit sebelum akhirnya meninggalkan ruangan.
