Home Sumbagsel Menahan Gejolak Inflasi, Pemko Bakal Keliling Jual Beras Murah

Menahan Gejolak Inflasi, Pemko Bakal Keliling Jual Beras Murah

Palembang, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemko) Palembang, berencana secara rutin menggelar operasi pasar dengan menjual beras murah untuk 'wong kito' yang tersebar di 18 kecamatan, guna menahan gejolak inflasi melanda warganya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa mengatakan, penjualan beras upaya mengendalikan inflasi sesuai arahan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Republik Indonesia Nomor 140/PMK.07/2022 tentang Dana Insentif Daerah (DID).

"Ya kegiatan ini didasari oleh peraturan menteri yang bertujuan sebagai sebagai upaya pengendalian inflasi khususnya di Kota Palembang. Selain itu juga Dana Insentif Daerah (DID),” kata Ratu Dewa saat ikut menjual beras murah secara langsung kepada warga Kecamatan Sako.

Diakuinya, berdasarkan data BPS, komoditas penyebab inflasi adalah bensin, beras dan tarif ojol. Hal itulah faktor penyokong agar penjual beras murah harus dilakukan untuk mengendalikan inflasi.

"Warga terkena dampak kenaikan BBM terlebih harga beras juga mahal. Makanya kita lakukan ini supaya harga beras jadi stabil dan inflasi di Palembang bisa ditekan," ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang, Raimon Lauri megatakan, kegiatan (operasi pasar murah) akan rutin digelar di 18 Kecamatan. Dilanjutkannya hari berikutnya, operasi pasar murah, akan menyasar Kecamatan Ilir Barat 1.

"Beras yang disediakan sekitar 20 ton atau 2000 paket kemasan, dan ini harus didistribusikan habis dalam satu," katanya.

Camat Sako, Amirudin menuturkan bahwa dirinya sangat menyambut baik program yang dilakukan pemerintah untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok.

"Alhamdulillah kami sangat menyambut dengan baik karena ini memang dibutuhkan masyarakat, hari ini kami diberikan kuota sebanyak 20 ton beras atau 2000 kemasan beras murah dengan harga 10 kilogramnya itu hanya Rp 50 ribu," ujarnya.

Untuk bisa mendapatkan beras murah, masyarakat hanya perlu membawa fotocopy kartu keluarga (KK). Di mana per KK hanya diperbolehkan membeli maksimal 20 kilogram beras.

"Warga sudah antusias, mudah-mudahan kami berharap kegiatan ini sering-sering dilaksanakan karena memang sangat membantu, kegiatan hanya berlaku satu hari saja," katanya.

115