Home Ekonomi INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Harus Selalu di Atas 5,7% Supaya Jadi Negara Maju

INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Harus Selalu di Atas 5,7% Supaya Jadi Negara Maju

Jakarta, Gatra.com - Upaya pemerintah menuju negara maju masih harus mengalami banyak hal yang perlu diwujudkan. Untuk mencapai hal itu, kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto, pertumbuhan di bidang ekonomi harus diupayakan terlebih dahulu.

"Data makro menunjukkan sejak 1998, pertumbuhan ekonomi kita tidak pernah sampai ke periode sebelum krisis. Pertumbuhan kita rata-rata 5%. Itu ternyata tidak cukup walaupun sering dibandingkan dengan negara lain," kata Eko dalam acara INDEF School of Political Economy di Jakarta, Selasa (13/12).

Eko mencontohkan bahwa negara Cina mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 10% setiap tahunnya. Konsistensi selama bertahun-tahun ini menunjukkan bagaimana Cina pada akhirnya akan termasuk ke dalam kategori negara maju.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, Eko menilai Indonesia bisa terjebak dalam middle income trap. Ini terjadi karena tanpa pertumbuhan ekonomi yang terakselerasi, dan Indonesia tetap termasuk dalam golongan negara berkembang.

Menurut Eko, untuk jadi negara maju, minimal pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus 5,7%. Ini pun harus terus dijaga, bukan hanya satu atau dua tahun, melainkan terus konsisten sampai 2036. Dengan pertumbuhan ekonomi stabil, akan terjadi peningkatan PDB per kapita yang menjadi salah satu indikator untuk mengukur kemakmuran suatu wilayah.

Selain itu, dalam catatan INDEF, jumlah negara yang mampu keluar dari middle income trap hanya 16% dari total semua negara. Karena itu, menurut Eko, masih banyak yang harus dibenahi untuk mencapai tujuan Indonesia sebagai negara maju. "Dan kita tidak bisa bergantung dengan negara lain," ucapnya.

Middle income trap sendiri merupakan istilah ekonomi yang sering dipakai saat membicarakan kondisi perekonomian negara. Istilah ini menjelaskan bagaimana suatu negara mengalami fenomena stagnasi yang menjadikan negara tersebut kesulitan untuk menaikan pendapatan perkapitanya.

92