Home Nasional Arus Mudik Nataru Tahun Ini DIprediksi Meningkat Dibanding Tahun Lalu

Arus Mudik Nataru Tahun Ini DIprediksi Meningkat Dibanding Tahun Lalu

Jakarta, Gatra.com - Jelang Hari Natal 2022 dan Tahun 2023, lalu lintas antar kota diprediksi bakal padat sepanjang akhir tahun. Direktur Utama Jasa Marga Subakti Sukur menyebut volume lalu lintas tahun ini bahkan akan meningkat dibanding tahun sebelumnya. 

Menurut Subakti, diperkirakan ada 2,73 juta kendaraan, atau meningkat setara 2,6% dari Nataru 2021 lalu, yang pada saat itu jumlahnya mencapai 2,6 juta. Padahal jumlah tahun lalu pun sudah terbilang padat. Pasalnya, menurut data Jasa Marga, rata-rata volume Nataru berkisar 2,5 juta. 

Adapun distribusi volume lalu lintas arus mudik ke arah Timur atau Trans Jawa diprediksi akan mencapai 47%; arah Barat atau Merak 30,6%; dan arah Selatan atau Ciawi 22,4%.

“Untuk di jalan tol, yang kami perkirakan akan menggunakan kendaraan akan mudik keluar Jabodetabek melalui empat gerbang utama,” kata Subakti dalam RDP Komisi VI dengan Eselon I Kementerian Perhubungan di Kompleks Parlementer DPR RI, Rabu (14/12).

Sementara itu, arus balik melalui gerbang utama yang sama diperkirakan sebesar 2,71 juta kendaraan, naik sebesar 1,2% terhadap Nataru 2021 lalu, yang berkisar 2,6 juta atau naik 9% dari situasi normal yang rata-ratanya hanya 2,48 juta.

Distribusi volume lalu lintas arus balik dari arah Timur atau Trans Jawa 47,4%; arah Barat atau Merak 30,1%; dan Selatan atau Ciawi 22,5%.

Lebih lanjut, menurut Subakti lagi, prediksi puncak arus mudik dimulai pada 23 Desember 2022 untuk libur Natal 2022 dan 30 Desember 2022 untuk Tahun Baru 2023. Sedangkan puncak arus balik Libur Natal 25 Desember 2022 dan Libur Tahun Baru 2023 1 Januari 2023.

Adapun rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kepadatan terpadat di beberapa ruas tol Jakarta-Cikampek mulai dari KM 48-KM 66 dan KM 70-KM 72, dan ruas tol Cikampek-Palimanan KM 72-KM 188, serta beberapa lokasi Rest Area KM 86, KM 102, KM 130, dan KM 166.

Indikator penerapan rekayasa lalu lintas, menurut Subakti, menggunakan indikator kinerja lajur, yakni Vehicle Capacity Ratio lebih dari 0,8%, kecepatan kendaraan kurang dari 40 km/jam, asumsi penambahan volume lalu lintas dari puncak mudik.

83