Home Ekonomi Harga Referensi CPO Akhir Tahun Jadi US$871,99 per MT, Kemendag: Menjauhi Threshold

Harga Referensi CPO Akhir Tahun Jadi US$871,99 per MT, Kemendag: Menjauhi Threshold

Jakarta. Gatra.com - Pemerintah menetapkan harga referensi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) dan pungutan ekspor (PE) periode 16-31 Desember 2022 sebesar US$871,99 per metrik ton (MT). Angka itu naik US$47,67 atau 5,78% dari periode sebelumnya 1-15 Desember 2022 sebesar US$824,32 per MT.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Budi Santoso mengatakan saat ini harga referensi CPO meningkat dan kembali menjauhi threshold US$680 per MT. "Untuk itu, pemerintah mengenakan bea keluar CPO sebesar US$52/MT dan pungutan ekspor CPO sebesar US$90 per MT untuk periode 16-31 Desember 2022," katanya, Jumat (16/12).

Adapun penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1552 Tahun 2022 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit periode 16-31 Desember 2022.

Budi menyebut naiknya harga referensi CPO disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti peningkatan harga berbagai minyak nabati, terutama minyak kedelai yang menyebabkan meningkatnya permintaan CPO secara global.

"Faktor lainnya, yaitu menurunnya kasus Covid-19 di Tiongkok sehingga perekonomian di Tiongkok juga mulai normal kembali serta perubahan kebijakan mandatori biodiesel Indonesia dari B30 menjadi B35," ungkap Budi.

Sebagai informasi, Bea keluar CPO periode 16-31 Desember 2022 merujuk pada Kolom Angka 5 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 123/PMK.010/2022 sebesar USD 52/MT. Sementara itu, pungutan ekspor CPO periode 16-31 Desember 2022 merujuk pada Lampiran Huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2022 sebesar USD 90/MT.

155