Home Internasional Kherson Dibombardir, Zelensky: Tindakan 'Teror' Rusia

Kherson Dibombardir, Zelensky: Tindakan 'Teror' Rusia

Kherson, Gatra.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam tindakan yang dianggap "teror" Rusia setelah penembakan pada Malam Natal, sehingga menyebabkan setidaknya tujuh orang tewas dan 58 terluka di kota Kherson, kota direbut kembali oleh pasukan Kyiv pada bulan November.

Pada hari yang menandai 10 bulan sejak dimulainya perang di Ukraina, peluru dan serangan menghujani pasar yang sibuk di kota pelabuhan selatan, sehingga memicu kebakaran.

"Ada serangan pertama di department store, dan yang kedua di pasar. Orang mengatakan ada banyak orang yang tewas," kata Leonid Tataryn, 38 tahun, kepada AFP, Minggu (25/12).

Baca Juga: Halaman Hitam Sejarah Rusia, Perintahkan Pasukan Mundur dari Kherson

Berdiri di samping jenazah suaminya dan memegang jaketnya yang berlumuran darah, seorang wanita menangis: "Para petugas medis mencoba (menyelamatkannya), tetapi tidak ada denyut nadi (sudah meninggal dunia)."

Meskipun Rusia mundur dari kota itu selama ini, namun Kherson tetap berada dalam jangkauan persenjataan Moskow dan berada di bawah ancaman konstan.

"Kherson. Di pagi hari, pada hari Sabtu, menjelang Natal, di bagian tengah kota," kata Zelenskyy di Telegram, ketika menerbitkan gambar serangan itu dan menyebutnya sebagai tindakan "membunuh demi intimidasi dan kesenangan".

"Ini adalah kehidupan nyata Ukraina ... Dunia harus melihat dan memahami kejahatan mutlak apa yang kita lawan," kata Zelenskyy.

Di antara para korban adalah seorang tukang daging bernama Lesha, yang telah bekerja di pasar yang mungkin telah bekerja selama 20 tahun atau lebih.

"Dia keluar untuk merokok, dia berdiri di sini. Kami menarik tubuhnya, dia sudah mati," kata Kudryashov kepada AFP, sambil menunjuk tangga berdarah.

Korban Berjatuhan

"Sementara keluarga di Eropa, Amerika Utara, dan sekitarnya menyiapkan makan malam yang meriah, pikirkan Ukraina yang sedang memerangi kejahatan saat ini," kata Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, di Twitter.

Wartawan AFP di tempat kejadian melihat beberapa mayat tergeletak di jalan, termasuk seorang pria tewas di dalam mobilnya.

Petugas penyelamat dan polisi terlihat menghibur seorang pria yang menangis di samping seorang wanita yang sudah tak bernyawa.

"Tujuh orang tewas, 58 warga Kherson luka-luka, 18 di antaranya dalam kondisi serius," bunyi pernyataan terbaru gubernur daerah Yaroslav Yanushevych dan kepresidenan.

“Mobil juga terbakar di daerah pemukiman kota setelah penembakan,” kata petugas layanan darurat.

Baca Juga: Pertempuran Sengit di Kherson

“Api dapat dipadamkan setelah 40 menit, namun jumlah korban tewas dan cedera masih dihitung, kata mereka di Telegram.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September mengumumkan aneksasi empat wilayah di timur dan selatan Ukraina, termasuk Kherson, setelah proksi Moskow mengadakan referendum di sana - dikecam sebagai tindakan palsu oleh Kyiv dan Barat.

Pasukannya tidak pernah sepenuhnya menguasai wilayah mana pun dan bulan lalu terpaksa mundur dari wilayah Kherson, setelah serangan balasan Ukraina selama berbulan-bulan.

Namun Kherson secara teratur dibombardir sejak itu, dengan banyak korban sipil dan keterbatasan pasokan listrik ke kota.

Kekerasan Ekstrimis

Menurut otoritas regional Ukraina, pada hari Jumat saja wilayah Kherson menjadi sasaran 74 serangan Rusia, sehingga menyebabkan lima orang tewas dan 17 lainnya luka-luka.

Pada 15 Desember, penembakan Rusia menewaskan dua orang termasuk seorang pekerja Palang Merah di Kherson dan memutus aliran listrik sepenuhnya di tengah suhu turun di bawah titik beku.

Baca Juga: Ukraina Merangsek, Rusia Kabur dari Kherson, Pakai Nuklir? NATO: Tentara Rusia Dimusnahkan

Sebagian besar Ukraina berjuang tanpa panas atau aliran listrik setelah Moskow mulai menargetkan sistem listrik dan air selama hampir dua bulan lalu.

Kepala hak asasi manusia PBB telah memperingatkan kampanye tersebut telah menimbulkan "kesulitan ekstrim" pada warga Ukraina pada musim dingin ini, dan juga mengecam kemungkinan kejahatan perang oleh pasukan Rusia.

Zelenskyy mengunjungi Gedung Putih minggu ini untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan mendapatkan paket bantuan ekonomi dan militer darurat senilai US$44,9 miliar untuk Ukraina. Anggaran itu disetujui oleh anggota parlemen AS pada hari Jumat.

149