Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 318 wisatawan, yang terdiri dari wisatawan lokal dan asing, dikabarkan terjebak di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Hal itu terjadi dikarenakan Kapal KMP Siginjai dan Kapal Cepat Express Bahari yang seharusnya menjemput wisatawan di pelabuhan tidak jadi berlayar akibat ketinggian gelombang mencapai 2,5-4 meter.
Terjebaknya wisatawan ini pertama kali dikabarkan oleh salah satu akun Twitter, @CESArosendi. Dalam unggahannya, ia meminta kesediaan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, dan Presiden Joko Widodo agar meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengirimkan kapal untuk menjemput para wisatawan, termasuk dirinya.
"Kami dan wisatawan bule-bule terdampar, dan bahan makanan di pulau ini menipis," ujar akun tersebut, Minggu (25/12). Lebih lanjut, menurut akun tersebut, kapal akan kembali berlabuh pada Januari 2023 mendatang. Para wisatawan khawatir, makanan pokok, dan juga energi transportasi, tidak akan mencukupi.
"Bensin sangat dibutuhkan di sini karena jarak antar lokasi lumayan berjauhan. Sebagai penghubung untuk ke pusat, tempat kami mencari makan, yaitu alun-alun Karjaw (Karimunjawa), harus menggunakan motor ataupun taksi mobil di sini. Karena tidak ada bensin yang sudah langka dari tanggal 23 Desember," kata akun itu lagi.
Adapun soal makanan pokok, masih menurut akun yang sama, banyak para pedagang di Karimunjawa telah menutup warung-warung mereka. Hal itu disebabkan karena bahan makanan yang kian menipis.
Persoalan ini pun sudah sampai ke telinga Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Tri Andayani. Menurutnya, pihak pemerintah Kabupaten Jepara telah bersurat dan meminta bantuan kepada Kemenhub. "Dan langsung di-follow-up oleh Kemenhub untuk melakukan deviasi trayek atas kapal PELNI KM Kelimutu, dari Sampit ke Semarang, singgah dulu ke Karimunjawa," ujarnya kepada Gatra.com, Senin (26/12).
Tri menaksir, kapal tersebut akan tiba di Karimunjawa pada Selasa, 27 Desember, besok, sekira pukul 17.00 WIB. Ia juga meminta agar para turis yang berada di pulau tersebut untuk berkumpul di sekitar pelabuhan pada sore hari. "Saya akan koordinasi internal untuk push lebih cepat sehingga tiba di Karimunjawa juga menjadi lebih cepat," katanya lagi.
