Siak, Gatra.com - Lift Menara Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) di Kabupaten Siak, Riau, belum juga difungsikan. Padahal lift itu mulai dipermak Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Permukiman (PU Tarukim) Kabupaten Siak tahun 2021 lalu.

Anggaran yang dihabiskan untuk memoles lift dengan ketinggian 73 meter ini pun tidak tanggung-tanggung, yakni sebesar Rp3,3 miliaran lebih yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021.

Alih-alih untuk menunjang jumlah wisatawan, lift jembatan ini justru belum bisa dinikmati masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Siak, Tekad Perbatas, mengatakan, hingga kini pengelolaan lift jembatan masih di bawah Dinas PU Tarukim Siak.

"Pengelolaan masih dibawah PU. Belum ke kita (Dispar)," kata Tekat dihubungi Gatra.com, Sabtu (31/12).

Tidak hanya lift, lanjut Tekat, Taman Tengku Agung atau lebih dikenal dengan Taman Siak Lawo yang berada di bawah jembatan juga masih di bawah pengelolaan Dinas PU.

Pada dasarnya, kata Tekat, tidak mesti semua destinasi wisata buatan harus dikelola oleh Dinas Pariwisata Siak. Ada juga yang dikelola oleh si pembuat (pembangun). 

"Ada juga destinasi wisata buatan dibikin PU yang dikelola sendiri oleh mereka. Fungsi utama Dinas Pariwisata ini kan promosi. Artinya, tidak mesti kita juga yang kelola tempat-tempat wisata," ujar Tekat.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Tarukim Siak, Arif, mengaku bahwa lift tersebut belum difungsikan karena masih menunggu Peraturan Daerah (Perda) tentang Retribusi Tarif Lift. "Masih menunggu Perda Retribusinya,"  ujarnya singkat.