Home Nasional Sengketa Sriwedari dan Konflik Keraton Jadi PR Gibran di Tahun 2023

Sengketa Sriwedari dan Konflik Keraton Jadi PR Gibran di Tahun 2023

Solo, Gatra.com – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempunyai target untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan di tahun 2023 ini. Namun dua hal akan menjadi fokus Gibran untuk dirampungkan, yakni persoalan mengenai Keraton Kasunanan Surakarta dan sengketa lahan Sriwedari.

Keduanya merupakan persoalan yang terjadi selama bertahun-tahun. Kedua konflik ini pun telah berlarut-larut.

”Keraton dan Sriwedari adalah PR (pekerjaan rumah) besar saya. Sriwedari sudah ada titik terang. Keraton (sudah) dipanggil Pak Kapolres ra teko (tidak datang),” katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (2/1).

Ia juga berencana menata kawasan Baluwarti, area yang mengelilingi Keraton Surakarta. Hal ini akan dilakukan lebih dulu karena konflik Keraton Kasunanan Surakarta belum usai. 

”Kalau belum bisa yang keraton, yang disentuh Baluwarti dulu. Hal-hal yang bisa disentuh dulu saja,” katanya.

Namun ia berjanji tidak akan meninggalkan urusan atau konflik di Keraton Surakarta. Ia juga bersedia jika diminta untuk memediasi atau merevitalisasi kawasan Keraton Surakarta.

”(Keraton) bukan ditinggal. Aku nunggu perintah wae. Dikon dandani aku mangkat, dikon mediasi mangkat (saya menunggu perintah saja. Disuruh merenovasi saya berangkat, disuruh mediasi saya berangkat),” ujarnya.

Namun dari dua persoalan tersebut, Gibran akan mendahulukan urusan Sriwedari. Ia yakin sengketa yang dimulai tahun 1970-an tersebut dapat diselesaikan tahun ini. "Yakin 2023 selesai. Tulis aja yakin dulu,” katanya.

Setelah sengketa selesai, ia akan melanjutkan penataan di kawasan ini, termasuk menyelesaikan pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo (MTSS) yang pembangunannya mangkrak bertahun-tahun akibat sengketa. 

”Sengketa sik. Mbangun gampang. Urusan hukume sik (sengketanya dulu diselesaikan. Membangun gampang. Urusan hukumnya dulu),” katanya.

156