Jakarta, Gatra.com - Sejumlah ibu-ibu dari Serikat Pekerja Rumah Tangga (SPRT) Sapu Lidi akan mengadakan aksi Rabuan di sekitar Kantor Kepala Staf Presiden (KSP), Jakarta Pusat, hari ini, Rabu (4/1).

Aksi Rabuan tersebut bertujuan supaya Presiden segera mempercepat pengesahan penetapan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).

Koordinator Jaringan Nasional Advokasi PRT (Jala PRT) Lita Anggraini menyatakan bahwa aksi ini merupakan ikhtiar para PRT agar Presiden Joko Widodo turut bersuara mendukung pengesahan RUU PPRT.

“Selama 2,5 tahun RUU PPRT tertahan di meja Pimpinan DPR, sepanjang waktu itu pula korban terus berjatuhan. UU PPRT akan bisa  menghentikan keadaan ini,” kata Lita melalui siaran pers yang diterima Gatra.com, Rabu (4/1).

Rencananya, demonstran akan berkumpul di Taman Aspirasi pada pukul 10.00 WIB. Kemudian mereka berjalan bersama menuju Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Sepanjang perjalanan ke KSP, para PRT tersebuat akan menggunakan payung hitam bertuliskan "Sahkan RUU PPRT" sambil mengantar 3 PRT yang pernah mengalami kekerasan, yakni Anik, Toipah, dan Rizky.

Para Ibu PRT berharap bisa menemui Kepala KSP, Moeldoko, yang memiliki perhatian dan mendukung perjuangan para ibu PRT untuk pengesahan RUU PPRT, serta meyakinkan Presiden Joko Widodo mendukung RUU PPRT yang merupakan sudah janji dari beberapa tahun silam.

“Hanya endorsment Presiden yang akan menentukan keberhasilan perjuangan para ibu PRT yang sudah berjalan 19 tahun," pungkas Anik, yang merupakan salah satu korban kekerasan majikannya.