Home Hukum Telepon Kuat Ma'ruf Pascapenembakan, Sambo: Ceritain Semuanya, Bohong Itu Capek, At!

Telepon Kuat Ma'ruf Pascapenembakan, Sambo: Ceritain Semuanya, Bohong Itu Capek, At!

Jakarta, Gatra.com - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'ruf mengungkapkan isi percakapannya dengan Ferdy Sambo saat Kuat sedang menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Adapun, pembicaraan itu ia lakukan dengan Sambo via telepon.

Mulanya, Kuat mengaku bahwa saat itu ia masih berbohong kepada tim penyidik Bareskrim dengan menceritakan kronologi kematian Brigadir J sesuai skenario tembak-menembak Ferdy Sambo. Namun, di tengah pemeriksaan tersebut, Sambo rupanya menghubungi anggota penyidik yang tengah memeriksa Kuat, dan meminta bicara pada Asisten Rumah Tangga (ART)-nya itu.

Menurut Kuat, Sambo saat itu memintanya untuk tidak lagi berbohong selama pemeriksaan dan mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi di lokasi pada saat itu.

"Bapak ngomong ke saya [via telepon], 'Sudah, At, ceritain saja semuanya. Bohong-bohong itu capek, At. Sudah, ceritain semuanya. Kamu siap ya, At, ya'. Saya bilang, 'Siap apa, Pak?'. 'Siap dipenjara,' kata Bapak gitu," ungkap Kuat dalam sidang pemeriksaan terdakwa, pada Senin (9/1).

Kuat mengaku, kalimat Ferdy Sambo itu membuatnya menangis saat itu. Namun demikian, Sambo justru menyinggung Kuat yang tak menceritakan adanya peristiwa di Magelang, Jawa Tengah, kepada Sambo.

"[Bapak bilang], 'Sudah, lagian kamu juga, apa-apa enggak mau cerita sama saya. Kamu di Magelang, juga enggak cerita sama saya'. Saya enggak jawab, nangis saja waktu itu. 'Lah wong Bapak enggak nanya, gimana saya mau cerita?', dalam hati saya kan begitu," jelas Kuat Ma'ruf, dalam persidangan tersebut.

Untuk diketahui, Kuat mengaku, sebelumnya ia telah mendapat arahan dari Ferdy Sambo untuk mengatakan bahwa ia hanya mendengar suara tembakan ketika ia menutup pintu balkon, pada saat peristiwa "tembak-menembak" itu terjadi.

Dengan skenario itu, maka Kuat dapat mengaku hanya mendengar suara tembakan itu, namun tak mengetahui siapa yang melakukan penembakan tersebut.

112