Home Hukum Imbas Kericuhan di Bandara Sentani Papua, Satu Pendukung Enembe Tewas

Imbas Kericuhan di Bandara Sentani Papua, Satu Pendukung Enembe Tewas

Jakarta, Gatra.com- Seorang pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe dilaporkan tewas tertembak usai terlibat kericuhan di area Bandara Sentani, Selasa, (10/1) kemarin.

"Iya benar ada yang tewas tertembak," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo ketika dikonfirmasi Rabu, (11/1).

Ignatius mengaku kejadian tersebut bermula ketika Lukas Enembe masih berada di Bandara Sentani untuk dibawa menuju Jakarta.

Saat itu, simpatisan Lukas Enembe mencoba memasuki Landasan Udara Bandara Sentani. Mereka tidak terima dengan penangkapan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Enembe.

Ignatius mengklaim para pendukung Enembe kemudian mencoba melakukan penyerangan terhadap petugas yang mengamankan lokasi Bandara.

"Mereka menyerang petugas yang melakukan penyekatan yang melakukan pengamanan. Maka dilakukan upaya untuk menghentikan perbuatannya karena membahayakan petugas," jelasnya.

Menurutnya, petugas di lapangan sudah melepaskan tembakan peringatan kepada massa aksi namun tak dihiraukan oleh pendukung Enembe.

"Sudah ada upaya tembakan peringatan. Para simpatisan LE melakukan penyerangan terhadap petugas dengan melempari batu dan menembakkan panah ke arah petugas," tuturnya.

Ignatius mengklaim petugas terpaksa melepaskan tembakan untuk melumpuhkan para simpatisan. Tembakan tersebut mengenai bagian bawah pinggang korban.

Korban juga sempat dibawa ke RSUD Yowari untuk mendapatkan perawatan. Kendati demikian, nyawanya tetap tidak dapat tertolong.

"Korban ditembaknya di bawah pinggang. Itu kan memang standar untuk penembakan melumpuhkan. Tapi memang yang bersangkutan pada saat dilakukan perawatan di RS dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.

Selain korban tewas, Ignatius menyebut terdapat tiga korban luka lainnya buntut kericuhan di Bandara Sentani tersebut. Ia mengatakan dua korban luka merupakan kelompok simpatisan Enembe.

"Satu itu warga kena rekoset karena berada di sekitar lokasi," pungkasnya.

Lukas Enembe diproses hukum oleh KPK lantaran diduga telah menerima suap dan gratifikasi senilai miliaran rupiah. Dia belum ditahan KPK lantaran selalu mangkir saat dipanggil penyidik.

KPK baru menahan Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka dalam kasus dugaan suap terkait dengan proyek infrastruktur di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.

240