Home BUMN Bangun Sistem Kelistrikan Kawasan Industri Terpadu Batang, Pemerintah Berikan Dukungan ke PLN

Bangun Sistem Kelistrikan Kawasan Industri Terpadu Batang, Pemerintah Berikan Dukungan ke PLN

Batang, Gatra.com - PT PLN (Persero) siap menyelenggarakan Penyediaan Infrastruktur Ketenagalistikan (PIK) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah demi mendukung pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang mana merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Kesiapan PLN tersebut juga telah mendapatkan dukungan dari pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Batang serta dari tingkat provinsi hingga tingkat pemerintah pusat yakni Kementerian ATR / BPN.

Kini, PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) dan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah & DIY tengah melaksanakan tahapan ekspose kegiatan Penetapan Lokasi (Penlok) dengan Pemerintah Kabupaten Batang.

Baca Juga: Dukung Anak-Anak Cianjur Kembali ke Sekolah Pascagempa, PLN Berikan Perlengkapan Belajar

Itu dilakukan untuk pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kV KIT Batang dengan kapasitas 2 x 60 Mega Volt Ampere (MVA) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV KIT Batang – Incomer (Batang New-Weleri).

Penlok ini dibutuhkan agar kegiatan pengadaan tanah dapat terencana dengan baik, menjunjung prinsip keadilan bagi masyarakat yang melepaskan hak atas tanahnya, sesuai perundangan yang berlaku.

General Manager PLN UIP JBT Djarot Hutabri menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur ini merupakan komitmen PLN untuk menjamin ketersediaan dan keandalan pasokan listrik bagi pelanggan. Dirinya juga menuturkan bahwa dengan adanya KIT Batang akan semakin meningkatkan perekonomian Indonesia khususnya di Jawa Tengah.

“Terlebih ini merupakan Kawasan Industri Terpadu yang artinya akan ada sejumlah perusahaan yang pabriknya akan berada di sini. Dengan adanya sejumlah perusahaan, maka akan berdampak juga terhadap penyerapan tenaga kerja,” ujar Djarot.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Batang selaku Penjabat (Pj) Bupati Batang, Dra. Lani Dwi Rejeki, M.M menyatakan pihak Pemerintah Kabupaten Batang memberikan dukungan atas pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut.

Namun dirinya juga menyampaikan agar setiap tahapan pengadaan tanah dapat disosialisasikan kepada masyarakat dan dijalankan sesuai prosedur yang berlaku serta menghindari benturan dengan masyarakat.

Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah dengan segera memproses penerbitan Penlok sesuai dengan peraturan yang berlaku yang akan menjadi dasar kegiatan pembebasan lahan.

“Intinya Pemerintah Daerah mendukung. Kami akan segera memproses penerbitan Penlok sesuai dengan peraturan yang berlaku yang akan menjadi dasar kegiatan pembebasan lahan,” kata Lani.

Pembangunan KIT Batang akan dibangun di atas lahan seluas ± 4.300 Ha dan menjadi salah satu proyek strategis nasional yang telah dilakukan tinjauan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 30 Juni 2020. Presiden dalam sambutannya menyatakan bahwa saat ini telah ada sejumlah perusahaan asing yang akan merelokasikan perusahaannya ke KIT Batang, dengan nilai investasi US$ 37 miliar.

Terkait dengan pembangunan Gardu Induk, PLN akan mengunakan lahan pinjam pakai KIT Batang seluas 3.6 Ha yang diharapkan dapat segera dilaksanakan serah terima oleh PT KIT Batang.

Sedangkan untuk transmisi yakni SUTT 150 kV Batang – Incomer (Batang New-Weleri) PLN akan membutuhkan lahan seluas 0.85 Ha untuk 19 Tower yang akan melewati 3 desa yaitu Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing serta Desa Penundan dan Desa Banaran, Kecamatan Banyuputih.

626