Home Gaya Hidup Sekolah di Karanganyar Tak Larang Siswa Main Lato-lato

Sekolah di Karanganyar Tak Larang Siswa Main Lato-lato

Karanganyar, Gatra.com- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar membolehkan peserta didik bermain lato-lato di lingkungan sekolah asalkan di luar kegiatan belajar mengajar (KBM). Sejauh ini belum ada laporan dampak negatif bermain lato-lato.

Sekretaris Disdikbud Karanganyar, Nurini Retno Hartati tak memungkiri permainan lato-lato digandrungi anak-anak sampai dewasa. Di lingkungan sekolah, anak-anak memainkannya saat istirahat dan pulang sekolah.

"Enggak ada yang komplain. Masalah suara berisik, kan dimainkannya saat jam istirahat. Suara bising anak-anak biasa. Asalkan jangan main ketika belajar di kelas. Enggak hanya lato-lato, semua mainan maupun ponsel enggak boleh selama belajar. Jadi monggo saja bawa mainan itu," kata Nurini kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (12/1).

Ia justru mengambil sisi positif permainan itu yang makin menggeser ketergantungan anak pada ponsel pintar. Dengan bermain lato-lato, anak-anak tak perlu mengeluarkan uang membeli kuota internet. Apalagi harga lato-lato sangat terjangkau. Bermain lato-lato juga membuka interaksi antarsesama teman sepermainan.

Secara pribadi, dirinya menyukai anak-anak yang membuka diri di lingkungan sosial dan menghindari kecanduan gadget. "Di Karanganyar sampai sekarang belum ada larangan bawa lato-lato ke sekolah. Bermainlah secara wajar," katanya.

Disdikbud Karanganyar tak ingin bereaksi berlebihan mengenai fenomena itu. Ia mempersilakan anak-anak sekolah mengikuti lomba permainan itu yang kini marak digelar.

Sekadar informasi, pada Ahad (15/1) mendatang, kompetisi lato-lato dibuka untuk umum mulai anak-anak sampai dewasa di car free day Karanganyar dan di Dolpin Tugu Waterpark pada Ahad (29/1). Tersedia hadiah menarik bagi para pemenang.

Sub Komisi Pengaduan KPAI Dian Sasmita menilaimaraknya anak-anak memainkan lato-lato dan kebablasan dilakukan di semua tempat, tak sepenuhnya salah anak. Setiap aktivitas anak, orang tua atau pengasuh wajib tahu dan membersamai untuk menjelaskan bahaya dan resikonya.

"Harus mengarahkan anak ke arah yang positif. Semua permainan yang membuat anak senang, mereka pasti akan memainkan dengan serius dan senang. Seperti halnya game online," katanya.

Menurutnya orangtua berperan penting dalam mengawasi anak-anak. Mereka tak boleh abai. Kenalkan anak dengan etika bermain agar anak paham bahwa tidak semua tempat dapat dijadikan ruang bermain.

Dikatakannya bermain lato-lato dengan anak dapat membangun kelekatan antara anak dan orangtua. 15 menit bermain dengan anak akan membuat mereka menjadi anak lebih gembira. Anak merasakan kehadiran orangtuanya secara utuh.

"Pemerintah, seperti sekolah atau dinas kebudayaan atau pariwisata, dapat mewadahi kreatifitas anak dengan lato-lato," tuturnya.

326