Home Nasional Setelah Kasunanan Surakarta Damai, Gibran Bentuk Tim Revitalisasi Keraton

Setelah Kasunanan Surakarta Damai, Gibran Bentuk Tim Revitalisasi Keraton

Solo, Gatra.com – Usai perdamaian di Kasunanan Surakarta, revitalisasi keraton siap dilaksanakan. Saat ini tim kecil untuk revitalisasi telah dibentuk.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pembentukan tim kecil merupakan tindak lanjut setelah kesepakatan perdamaian. Gibran mengaku terlibat dan masuk di tim tesebut.

”Sudah terbentuk. Orangnya sementara ada saya dan Bu Dirjen Cipta Karya (Diana Kusumastuti),” katanya saat ditemui, Jumat (20/1).

Setelah tim revitalisasi terbentuk, ia akan langsung menindaklanjuti dengan mengajukan masterplan yang sudah dibuat pada 2008 dan 2017 lalu. ”Kita ajukan dua masterplan yang sudah ada,” ujarnya.

Rencananya kedua masterplan itu akan ditinjau kembali untuk melihat relevansi penerapannya saat ini.

"Kementerian sedang membandingkan masterplan lama itu dengan kondisi bangunan sekarang. Pemkot Solo menunggu langkah selanjutnya," katanya.

Masterplan tersebut merinci revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta dan Masjid Agung Surakarta. Kedua masterplan ini tak kunjung diwujudkan karena konflik internal keraton.

”Itu tidak segera dieksekusi karena Keraton tidak kunjung rukun,” ucapnya.

Gibran berharap masterplan itu segera dieksekusi. Saat ini ia terus berberkoordinasi dengan Direktur Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Gusti Purbaya.

"Ini kajian-kajian yang pernah diajukan, kami kaji lagi ya. Soalnya ada dua kajian dengan tahun berbeda,” ujarnya.

Gibran berencana melibatkan pihak swasta untuk pendanaan revitalisasi. Pasca-koordinasi dengan Pemkot Solo, Keraton Kasunanan Surakarta menyerahkan sepenuhnya urusan revitalisasi pada pemerintah.

”Kita akan kolaborasi dengan swasta. Sudah ada titik terang. Pekerjaan bisa multiyears atau berapa tahun biar cepat selesai,” jelas Gibran.

Saat dikonfirmasi terkait pembentukan tim kecil, Ketua Lembaga Dewan Adat GKR Koes Moertiyah Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengaku tengah menunggu keputusan dari Gibran. Ia berencana menemui Gibran untuk membahas revitalisasi tersebut.

”Pastinya saya menunggu Mas Gibran. Mungkin minggu depan saya akan sowan (bertemu). Jadi mungkin yang perlu secepatnya dibentuk adalah tim kecil, biar semuanya berjalan lancar,” ucapnya.

Ia mengatakan pada 1997 Keraton Surakarta pernah melakukan revitalisasi besar-besaran. Namun karena telah dimakan usia, bangunan keraton kini rusak lagi.

Ia mengaku telah menunjukkan desain revitalisasi keraton kepada Gibran. Di samping itu, grand design yang dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagian sudah dijalankan.

”Yang belum berjalan ini perlu dirembug dengan Mas Wali, dan yang paling penting itu tidak nggedabyah (bertele-tele). Makanya ada tim kecil ini,” ujarnya.

112