Home Lingkungan PHR-KLHK Susur Sungai Ciliwung dan Bersihkan Sampah

PHR-KLHK Susur Sungai Ciliwung dan Bersihkan Sampah

Depok, Gatra.com – Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jaffee Arizon Suardin, mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya pelestarian sungai dan lingkungan.

“Sangat men-support sekali program-program yang sudah berjalan sehingga bisa lebih baik lagi,” kata Jaffee dalam Aksi Susur Sungai dan Gerakan Bersih Sungai Ciliwung di Kopi Ciliwung (KoCi), Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (21/1).

Adapun untuk titik susur Sungai Ciliwung kali ini, sekitar 5 kilometer (km), mulai dari Jembatan Panus, Kecamatan Pancoran Mas, sampai dengan Kopi Ciliwung, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jabar.

Baca Juga: KLHK Sebut Beberapa Hewan Air Ini Mulai Muncul di Sungai Ciliwung

Ia mengungkapkan, ini kali pertama mengarungi Sungai Ciliwung dan membersihkannya dari sampah. Menurutnya, kondisi Sungai Ciliwung hari ini relatif lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya yang diberitakan berbagai media.

“Tadi kita juga melakukan rafting dan bersihkan sampah dan masyarakat pun bisa ikut menjaga Sungai Ciliwung,” katanya.

Ia menjelaskan, selain meningkatkan produksi minyak dan membuka lapangan kerja bagi sekitar 37 orang, pihaknya juga sangat peduli terhadap lingkungan. Salah satunya yang dilakukan, yakni bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (DitJen PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komunitas, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

Aksi susur Sungai Ciliwung dan membersihkan sampah yang dihelatPT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan KLHK, Sabtu (21/1/2023). (GATRA/Ist)    

“Kami sudah pasang PLTS, saat ini sedang berjalan 25 MWfit dan tentunya pelestarian lingkungan dan pengelolaan air ini sangat penting sehingga acara ini sangat penting,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga sangat mendukung program-program pelestarian lingkungan, khusunya di wilayah kerja PT PHR?, Riau, di antaranya soal kawasan atau wilayah untuk gajah.

“Misalnya tempat gajah, bagaimana caranya agar gajah tersebut bisa berkembang biak dengan baik tanpa terganggu kompetisi makanan dengan masyarakat di sana dan bisa berjalan walaupun ada jalan tol dan lain-lain. Ini yang disampaikan Pak Presiden ketika kunjungan ke sana,” kata dia.

Jaffee lebih jauh menyampaikan, PHR juga tengah membangun fasilitas wetland di area operasi WK Rokan dalam mengelola air terproduksi berbasis Natural Based Solution (NBS) sebelum dialirkan ke badan air. Fasilitas wetland ini merupakan wetland pengolah air terproduksi berbasis NBS pertama dalam industri migas di Asia Tenggara.

Tak hanya itu, kata Jaffee, PHR tengah mengembangkan fasilitas Ecoriparian dan pengambangan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan merupakan fasilitas ecoriparian pertama dan terdepan untuk melestarikan ekosistem hutan rawa Sumatera yang berada di tengah kota Provinsi Riau.

Sedangkan ketika ditanya apa program-program selanjutnya yang akan dilakukan bersama KLHK dan masyarakat, Jaffee mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kolaborasi dengan KLHK dan juga berbagai komunitas.

“Terus berkolaborasi dengan KLHK dan komunitas-komunitas untuk menyelenggarakan lagi acara seperti ini terkait masalah lingkungan dan juga pengelolaan air,” katanya.

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jaffee Arizon Suardin, dan Dirjen PPKL KLHK, Sigit Reliantoro, memberikan keterangan kepada wartawan soal aksi susur Sungai Ciliwung dan membersihkan sampah pada Sabtu, (21/1/2023). (GATRA/Iwan Sutiawan) 

Ia menambahkan, aksi susur dan bersih-bersih sungai hari ini yang juga didukung Pertamina (Persero) dan Pertamina Sub Holding Upstream (SHU), sekaligus memperkuat kolaborasi PHR dengan Ditjen PPKL KLHK untuk bersama-sama peduli akan ekosistem lingkungan sungai serta perlindungan dan pengelolaan mutu air.

“Dilaksanakannya kegiatan ini juga untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sadar dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian sungai. Sungai bukanlah tempat membuang sampah,” kata Jaffee.

Direktur Jenderal (Dirjen) PPKL KLHK, Sigit Reliantoro, mengatakan, kondisi Sungai Ciliwung saat ini sudah relatif lebih baik. Ia mengaku sudah sekitar 5 kali menyusuri sungai ini. Saat ini, sampah sudah mulai berkurang jika dibandingkan sebelumnya.

“Setelah lima kali, ternyata semakin bagus kualitasnya. Semakin sampah-sampah yang bergelantungan itu berkurang dan dari pemantauan kita sudah semakin bagus dari tahun ke tahun,” katanya.

Ia mengharapkan, aksi seperti ini dapat direflikasi oleh berbagai pihak di berbagai daerah yang mempuyai aliran sungai. Menurutnya, partisipasi atau pelibatan masyarakat dan seluruh elemen merupakan keniscayaan.

“Kita berharap karena gerakannya berasal dari masyarakat, kebersihan sungai akan menjadi lebih cepat lagi karena masyarakat sendiri yang menjaga,” katanya.

Menurutnya, keterlibatan masyarakat ini sangat penting. Selain itu, juga perlu terus menyosialiasikan untuk mengubah prilaku, yakni tidak membuang sampah ke sungai dan menjadikan sungai sebagai elemen penting.

Baca Juga: Gerakan Bersihkan Ciliwung dari Sampah hingga Limbah Beracun

“Mudah-mudahan kalau sungai diubah menjadi tempat wisata, tempat kita bisa menikmati keindahan, orang akan malu buang sampah ke sungai. Ini memang salah satu problem utama, sungai-sungai di Indonesia sebagai besar adalah tempat membuang sampah,” ujarnya.

Sedangkan untuk hasil susur Sungai Ciliwung kali ini, peserta mengumpulkan berbagai jenis sampah, di antaranya plastik dan tekstil. Sampah tersebut kemudian ditimbang untuk didaur ulang dengan melibatkan penggiat lingkungan yang memiliki kemampuan dalam mendaur ulang sampah plastik dan tekstil.

Selain itu, ada pula agenda sensus sampah yang dapat mengidentifikasi sampah untuk dapat diketahui jenis dan volumenya. Dengan mengetahui jenis dan volumenya, kegiatan sensus sampah tersebut dapat memetakan sumber-sumber pencemar dominan yang berdampak pada kelestarian sungai.

238