Home Apa Siapa Erick Thohir & Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Erick Thohir & Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Jakarta, Gatra.com – Menteri BUMN Erick Thohir berkesempatan mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno di Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Selasa (24/1).

Erick menyampaikan, kehadirannya di Bengkulu merupakan napak tilas sejarah Bung Karno atas undangan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) dan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.

Baca Juga: Erick Jadi Calon Ketua PSSI, Gibran Yakin Menang Lawan La Nyalla

“Sebuah kebanggaan saya diundang ke Bengkulu ini oleh Pospera bersama Bung Adian Napitupulu dan Pak Gubernur Bengkulu,” katanya dalam keterangan tertulis.

Di rumah pengasingan presiden Republik Indonesia pertama tersebut, Erick mengamati semua bagian dan isinya didampingi oleh Rohidin Mersyah, Sekjen PENA 98 Adian Napitupulu, Ketua Umum Pospera Mustar BV Manurung, serta sejumlah pengurus Pospera seluruh Indonesia, termasuk Ketua DPD Pospera Bengkulu Sugiarto.

Erick juga sempat menuju sumur yang berada di bagian belakang rumah untuk wudu. Selepas itu, ia menuju kamar Bung Karno dan melaksanakan salat hajat.

Setelah itu, Erick menuju depan rumah. Di sana, sudah ditunggu banyak masyarakat dan mahasiswa dari berbagai kampus di Bengkulu untuk menyampaikan pidato dan dialog singkat.

Erick Thohir menunaikan salat hajat di kamar Bung Kardo pada rumah pengasingan di Bengkulu. (GATRA/Ist)

“[Sebuah kebanggaan saya] disambut hangat oleh masyarakat dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu,” katanya.

Erick menyampaikan, untuk memulai suatu hal harus diawali dengan niat. Sedangkan salat merupakan salah satu langkah merendahkan diri kepada Sang Pencipta. “Sebagai pejabat publik, mesti bekerja untuk masyarakat dengan turun dan berbuat yang terbaik,” katanya.

Ia menjelaskan, napak tilas ini untuk mempelajari sejarah Presiden Soekarno (Bung Karno) ketika menjalani hukuman sebagai tahanan politik pemerintah kolonial Belanda. Bung Karno diasingkan di Bengkulu lebih kurang selama 4 tahun, yakni pada 1938–1942.

“Perjuangan bangsa Indonesia adalah nyata, dari belum merdeka menjadi merdeka. Tapi merdeka itu sudah cukup, jika belum maka kita harus berdaulat,” ujarnya.

Baca Juga: Erick Thohir Ajak Keluarga BUMN Solid Hadapi Ketidakpastian 2023

Pada kesempatan tersebut, Erick juga sempat menyampaikan kuis soal hubungan Masjid Jamik Bengkulu dengan Soekarno. Kemudian, hubungan Soekarno dengan Montekarlo dan berapa lama beliau diasingkan di Bengkulu.

Ia juga menyampaikan tekadnya untuk mengembalikan letak rumah Ibu Fatmawati ke lokasi awal, tepatnya di lokasi Bank BNI 46. Usai berdialog, masyarakat dan mahasiswa berebut swafoto bersama Erick.

165

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR