Home Pendidikan Bahas Soal Dampak Krisis, Cucun Syamsurijal Dapat Gelar Doktor Dari UNPAD

Bahas Soal Dampak Krisis, Cucun Syamsurijal Dapat Gelar Doktor Dari UNPAD

Jakarta, Gatra.com - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Cucun Ahmad Syamsurijal resmi dinyatakan lulus dalam sidang terbuka promosi Doktor di Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung. Cucun mendapat gelar tersebut untuk bidang Ilmu Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNPAD).

Dalam sidang kelulusan tersebut, dirinya membawa disertasi dengan tajuk ‘Efektivitas Pengelolaan APBN dengan Menggunakan Kebijakan Automatic Stabilization dalam Menghadapi Krisis’. Disertasi tersebut menitikberatkan kondisi ekonomi yang kian menghadapi turbulensi dan bagaimana pemerintah bisa merespon turbulensi tersebut melalui kebijakan countercyclical.

“Terdapat dua pendekatan countercyclical yang bisa digunakan oleh pemerintah yaitu kebijakan diskresi dan kebijakan automatic stabilization,” jelas Cucun dalam keterangannya, Selasa (25/1).

Cucun menyebut, kondisi ini pernah dialami Indonesia sebanyak empat kali. Dalam siklus tersebut, banyak kondisi bisnis yang terpengaruh oleh stabilitas ekonomi secara signifikan. Salah satu fenomena tersebut bahkan mengakibatkan krisis politik yang menumbangkan rezim orde baru.

Adapun empat krisis yang dimaksud adalah, krisis ekonomi pada 1980-an yang disebabkan berakhirnya “Booming” minyak bumi, kemudian terjadi pada 1997-1998 dan 2008 yang disebabkan subprime mortgage di Amerika Serikat. Dan yang mutakhir pada 2020 lalu akibat Pandemi Covid-19.

“Berdasar pengalaman di atas untuk meredam efek buruk siklus bisnis dan krisis ekonomi diperlukan intervensi pemerintah dengan membuat kebijakan stimulus fiskal yang diharapkan mampu memulihkan ekonomi dari masa krisis dan tidak berdampak negatif terhadap kualitas kehidupan secara luas,” tegasnya.

Berdasarkan kajian empiris dan teoritis yang dilakukan, sambung Cucun, terdapat beberapa hal penting yang harus menjadi catatan dan pertimbangan pemerintah yang bisa dijadikan modal dalam menghadapi potensi terjadinya krisis di masa yang akan datang.

“Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan fiskal automatic stabilization efektif digunakan untuk menghadapi krisis ekonomi. Ketika kondisi ekonomi mengalami resesi, kebijakan automatic stabilization mampu secara efektif mendorong pertumbuhan ekonomi naik sampai ke garis potensialnya,” jelasnya.

 

 

71