Home Ekonomi Kepercayaan Investor Meningkat, Kontribusi Industri Manufaktur Bakal Didongkrak

Kepercayaan Investor Meningkat, Kontribusi Industri Manufaktur Bakal Didongkrak

Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah akan mendorong kontribusi industri manufaktur menjadi di atas 20% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2024.

Hal itu seiring dengan capaian realisasi sektor industri manufaktur yang cemerlang pada tahun 2022, terutama industri logam dasar dan barang logam yang mencapai Rp171,2 triliun

"Ini suatu pekerjaan besar. Nanti kita melakukan proses pembahasannya termasuk reverse engineering bagaimana kita bisa mendapatkan itu," ujar Agus saat ditemui di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis (26/1).

Agus menyebut, besarnya realisasi investasi di sektor industri pengolahan menandakan tingkat kepercayaan investor yang tinggi terhadap Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah.

"Seperti nikel, kita juga semakin lama juga menunjukkan kemampuan SDM (sumberdaya manusia) industri kita juga persiapkan," tutur Agus.

Di samping itu, Agus mengatakan bahwa pemerintah selalu berupaya menciptakan iklim investasi yang sedemikian rupa untuk menjaring kepercayaan investor. Menurutnya hal tersebut terlihat dari angka rata-rata indeks PMI (Promp Manufacturing Index) dalam 16 bulan terakhir di atas angka 50.

"Itu menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan dari industri sangat tinggi," imbuh Agus.

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa memasuki 2023 gejolak politik yang akan terjadi membuat sejumlah kewaspadaan terhadap kondisi investasi di Indonesia. Menurutnya, hal itu menjadi tantangan dalam mencapai target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp1.400 triliun.

"Namanya tahun politik biar sumpah potong kucing itu pasti ada perasaan wait and see," ujar Bahlil dalam konferensi pres Selasa (24/1) lalu.

Karena itu, Bahlil mendorong semua pihak untuk menjaga stabilitas politik di dalam negeri. Citra baik negara menjadi kunci untuk menjaring kepercayaan para investor asing masuk ke dalam negeri.

Bila perdebatan dan isu-isu negatif terus bergaung, kata dia, para calon investor bakal ragu untuk mulai menanamkan modalnya di Indonesia.

"Hari ini hampir semua pemimpin dunia bicara tentang stabilitas. Karena hanya itu yang bisa menyelamatkan kita. Tapi kalau kita berdebat dengan hal yang tidak substantif, maka mohon maaf investor itu akan ada keraguan," kata Bahlil.

95