Home Kesehatan USTDA dan GE Healthcare Perluas Akses ke Pelayanan Kesehatan di Indonesia

USTDA dan GE Healthcare Perluas Akses ke Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Virginia, Gatra.com  –  Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) mengumumkan pemberian hibah kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) untuk studi kelayakan dan proyek percontohan guna mengembangkan penyimpanan data pencitraan nasional (NIDR) pada Kamis, 26 Januari 2023.

NIDR akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk menjangkau, mendiagnosis, dan merawat komunitas yang kurang terlayani di seluruh Indonesia menggunakan tempat penyimpanan terpusat berbasis cloud untuk informasi pasien. GE HealthCare yang berbasis di negara bagian Illinois akan bermitra dengan Kementerian Kesehatan untuk membantu.

“Fokus Indonesia terhadap digitalisasi sektor kesehatan sangat besar guna memperkuat ketahanan dengan menggunakan teknologi inovatif dan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Direktur USTDA, Enoh T. Ebong.

Enoh mengatakan, kemampuan khusus Pemerintah AS mendanai proyek percontohan menawarkan para mitra luar negeri dengan skenario di dunia nyata untuk mengevaluasi cara terbaik dalam menerapkan teknologi inovatif di infrastruktur prioritas mereka.

“Hal ini akan sangat bermanfaat bagi Kementerian Kesehatan yang memiliki rencana nasional ambisius untuk memanfaatkan teknologi informasi guna memberikan layanan kesehatan yang berkualitas kepada warga yang kurang terjangkau dan terlayani,” ujar Enoh.

Program percontohan USTDA pada tahap awal akan fokus pada pengiriman citra radiologi dan kardiologi ke dalam penyimpanan cloud di lokasi terpusat untuk melihat semua informasi medis pasien bagi dokter rujukan di 10 rumah sakit di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Proses tersebut pada akhirnya akan memberikan dasar untuk agregasi data yang lebih besar dan kolaborasi klinis di seluruh Indonesia.

Ketika diimplementasikan sepenuhnya, NIDR akan memungkinkan pengambilan gambar, data, dan informasi medis dari profil pasien yang dapat diakses melalui perangkat pintar, memungkinkan diagnosis gambar digital secara langsung untuk klinik yang tidak memiliki akses ke spesialis radiologi dan kardiologi. NIDR dapat diperluas dan berfungsi sebagai platform untuk berbagai jenis pasien lain seperti ortopedi, kebidanan, serta mendukung jaringan besar fasilitas perawatan primer dan rumah sakit di negara tersebut.

Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyatakan, AS menjadi pemimpin global dalam hal perawatan kesehatan. Kunta menyebut, transformasi digital berada di garis terdepan agenda kebijakan pemerintah Indonesia. Kemitraan baru antara AS-Indonesia akan terus memperdalam keterlibatan jangka panjang antara kedua negara di sektor kesehatan. “Dukungan kuat dari USTDA akan mengkatalisasi kolaborasi kami dengan penyedia teknologi medis terkemuka AS untuk meningkatkan akses perawatan kardiologi kritis di Indonesia,” ucap Kunta Wibawa Dasa Nugraha.

Chief Commercial Officer GE HealthCare, John Insko menyatakan, pihaknya antusias memperkenalkan solusi terbaik di kelasnya ke pasar baru untuk membantu akses perawatan kesehatan ke salah satu negara terbesar di dunia, yakni Indonesia.

“Selama beberapa dekade GE HealthCare telah menjadi yang terdepan dalam inovasi, dan kolaborasi kami dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dan USTDA akan menciptakan model penerapan teknologi informasi kesehatan di seluruh ASEAN,” kata John Insko.

Wakil Duta Besar Amerika Serikat Michael F. Kleine menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan USTDA. “Seperti yang pandemi tunjukkan kepada kita, perawatan kesehatan membutuhkan kerja sama internasional di tingkat tertinggi. Pemerintah AS bangga bekerja sama dengan Indonesia untuk mempromosikan solusi digital inovatif dari Amerika Serikat yang akan memperkuat sistem kesehatan Indonesia.”

Bantuan USTDA memajukan salah satu pilar utama Pemerintahan Biden-Harris untuk Kemitraan Infrastruktur dan Investasi Global, yang bertujuan untuk memperkuat keamanan kesehatan global melalui investasi dalam layanan kesehatan yang terpusat pada pasien. Hal ini juga memajukan “Cetak Biru Strategi Transformasi Kesehatan Digital 2024” dari Kementerian Kesehatan.

173